- Oleh Wahyu Sudoyo
- Minggu, 22 Desember 2024 | 18:45 WIB
: Managing Director of Africa TBI, Rishon Chimboza. Foto: Amiri Yandi InfoPublik
Oleh Eko Budiono, Selasa, 3 September 2024 | 20:16 WIB - Redaktur: Untung S - 205
Nusa Dua, InfoPublik - Tony Blair Institute (TBI) mendorong peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Afrika dalam sejumlah sektor, termasuk ekonomi, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, dan transisi energi.
Dorongan tersebut berlandaskan pada kemiripan sejarah dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dan negara-negara Afrika.
Managing Director of Africa TBI, Rishon Chimboza, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di sela High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (3/9/2024).
Menurut Rishon, 53 negara Afrika memerlukan investasi dan kerja sama dengan Indonesia serta lembaga internasional seperti Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
"Indonesia memiliki pengalaman yang kaya dalam kerja sama internasional di berbagai bidang, seperti transisi energi, kesehatan, dan ketahanan pangan," jelasnya.
Rishon juga menekankan pentingnya kerja sama pariwisata berbasis lingkungan atau ecotourism antara Indonesia dan Afrika.
TBI adalah organisasi yang didirikan untuk mendukung lembaga-lembaga pemerintahan dalam membangun masyarakat yang terbuka, inklusif, dan sejahtera di tengah arus globalisasi. Organisasi ini didirikan pada 2017 oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang menjabat dari 1997 hingga 2007.