- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 18 November 2024 | 22:52 WIB
: Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo di Ruang Casablanca, Hotel Mulia Nusa Dua Bali, pada Senin, (2/9/2024)./ foto: Tim Komunikasi dan Media HLF-MSP dan IAF 2024
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 2 September 2024 | 21:41 WIB - Redaktur: Untung S - 119
Jakarta, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, siap untuk berkolaborasi di sektor kesehatan dengan Ghana melalui Bio Farma Indonesia dan Atlantic Lab Science Ghana. Kolaborasi itu menjadi bukti hubungan baik antara Indonesia dan Ghana, khususnya di bidang kesehatan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Ghana, Nana Addo Dankwa Akufo-Addo, di Ruang Casablanca, Hotel Mulia Nusa Dua, Bali, pada Senin (2/9/2024).
"Saya berharap kerja sama ini dapat mendorong produksi vaksin lokal di Ghana dan mendukung program vaksinasi di negara-negara Afrika lainnya," ujar Presiden Jokowi, seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi dan Media HLF-MSP dan IAF 2024.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas berbagai upaya untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama 65 tahun. "Selamat datang di Indonesia, dan terima kasih atas kehadiran Yang Mulia. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Ghana telah terjalin selama 65 tahun, dan kita perlu terus memperkuatnya, terutama dalam tiga sektor kerja sama utama," tambahnya.
Presiden Jokowi mengajak Ghana untuk menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang pengawasan pangan dan obat-obatan antara otoritas pengawas kedua negara. Ia berharap MoU tersebut dapat memperkuat sinergi di sektor farmasi antara Indonesia dan Ghana.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengusulkan pengembangan kerja sama di sektor energi, terutama dalam eksplorasi minyak dan gas. "Indonesia dan Ghana harus mengeksplorasi kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk pendirian kilang minyak di Ghana yang melibatkan Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan energi di Ghana," ungkapnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi; Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani; dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.