- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Jumat, 20 Desember 2024 | 15:23 WIB
: Foto: Humas Kementan
Badung, InfoPublik – Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Andi Amran Sulaiman, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Liberia, Alexander Nuetah, di sela-sela rangkaian acara Indonesia Africa Forum (IAF) di Bali pada Senin (2/9/2024). Pertemuan itu membahas potensi kerja sama di sektor pertanian antara kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Mentan Amran memaparkan berbagai program dan kebijakan swasembada pangan yang telah dijalankan Indonesia, termasuk program cetak sawah seluas 1 juta hektar yang saat ini sedang dilaksanakan secara masif di berbagai wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian Liberia, Alexander Nuetah, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian Indonesia dalam bidang pertanian, terutama dalam mencapai swasembada beras. Nuetah menyatakan keinginannya untuk mengadopsi program serupa di Liberia dan berharap dapat menjalin kerja sama konkret dengan Indonesia.
“Saya sangat terkesan dengan program yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Indonesia, terutama mengenai persiapan lahan sawah seluas 1 juta hektar untuk menanam padi. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan saya berharap negara saya bisa mencontoh hal yang sama. Saya kagum bahwa negara sebesar Indonesia dapat menjaga kemandiriannya dalam produksi pangan,” ungkap Nuetah.
Nuetah menambahkan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk segera menyusun perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani dalam waktu dekat. Ia menekankan pentingnya segera merealisasikan kerja sama ini untuk mendukung pembangunan sektor pertanian di Liberia, yang menjadi prioritas utama bagi kedua negara.
“Kerja sama ini akan menghasilkan kolaborasi besar antara Indonesia dan Liberia. Indonesia memiliki banyak ahli di bidang pertanian yang bisa diandalkan. Setelah MoU ditandatangani, kami berharap para ahli dari Indonesia akan membantu kami mengembangkan sektor pertanian, karena sektor ini sangat penting bagi pembangunan negara kami,” tambah Nuetah.
Mentan Amran menegaskan kesiapan Indonesia untuk mendukung pengembangan pertanian di Liberia. Ia menyatakan bahwa Indonesia akan segera mengirim para ahli pertanian untuk membantu mengimplementasikan program-program yang telah disepakati.
“Saya sampaikan tadi bagaimana Indonesia membangun food estate dan berupaya untuk melakukan transformasi dari pertanian konvensional ke modern. Prinsipnya, kami sangat terbuka untuk membantu dan bekerja sama. Kami akan segera mengirim para ahli pertanian kami untuk membantu pengembangan pertanian di Liberia,” ujar Mentan Amran.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat hubungan bilateral di bidang pertanian antara Indonesia dan Liberia. Keduanya optimis bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi pembangunan sektor pertanian di kedua negara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela rangkaian acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) di Bali pada 2 September 2024. Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya solidaritas dengan negara-negara Afrika dan meningkatkan peluang kerja sama, termasuk di sektor pertanian.