- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 14:13 WIB
: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Oleh Untung Sutomo, Senin, 2 September 2024 | 14:10 WIB - Redaktur: Untung S - 196
Badung, InfoPublik - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Liberia, Joseph Nyuma Boakai, dalam pertemuan bilateral di Ruang Casablanca, Hotel Mulia Nusa Dua Bali, Senin (2/9/2024). Pertemuan itu berlangsung di sela-sela acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, menandai tonggak penting dalam hubungan bilateral yang telah terjalin selama hampir enam dekade antara Indonesia dan Liberia.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Boakai dan menekankan bahwa hubungan kedua negara telah berjalan dengan baik selama hampir 60 tahun. Ia juga menggarisbawahi pentingnya memperkuat kerja sama di tiga sektor utama kelapa sawit, infrastruktur, dan pembangunan.
"Selamat datang di Indonesia, dan terima kasih atas kehadiran Yang Mulia. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Liberia telah berlangsung dengan baik selama hampir enam dekade, dan saya yakin masih banyak potensi yang dapat kita kembangkan bersama," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya kerja sama di sektor kelapa sawit, yang saat ini menghadapi tantangan besar seperti kampanye negatif dari Barat dan kebijakan diskriminatif European Union Deforestation Regulation (EUDR). Indonesia berharap Liberia bisa terus mendukung upaya Indonesia dalam melawan kampanye negatif ini.
Pengembangan Infrastruktur
Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia memiliki banyak perusahaan yang berpengalaman dalam pembangunan infrastruktur dan siap untuk bekerja sama dengan Liberia. “Kami siap membantu pembangunan infrastruktur di Liberia melalui perusahaan-perusahaan Indonesia yang berpengalaman,” tambahnya.
Selain itu, Presiden Jokowi menyatakan kesiapan Indonesia untuk mendukung pembangunan di Liberia melalui berbagai program, termasuk dukungan teknis, beasiswa, dan pelatihan vokasional.
Pertemuan bilateral ini diharapkan dapat mempererat hubungan kedua negara dan membuka peluang kerja sama baru yang saling menguntungkan, khususnya di sektor-sektor strategis yang telah dibahas. Kedua pemimpin menegaskan komitmen mereka untuk terus bekerja sama demi kemajuan bersama di masa depan.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.