Jangan Panik tapi Tetap Waspada

:


Oleh Taofiq Rauf, Kamis, 9 September 2021 | 10:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 1K


 

Jakarta, GPR News - Lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua perlahan mulai mereda, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) dan positivity rate yang mulai turun.

Di ibu kota Jakarta, positivity rate atau rasio positif terhadap jumlah tes Covid-19 pada akhir Juli sudah turun ke level 13,8 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan pada 13 Juli 2021 ketika positivity rate DKI Jakarta menyentuh 43 persen dengan angka rata-rata pada 12-18 Juli sebesar31,17 persen.

Begitu juga dari tingkatketerisian rumah sakit yang perlahan mulai longgar. Penurunan kasus di Jakarta dan beberapa kota besar ini tak terlepas dari pembatasan mobilitas melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kini disebut dengan PPKM Level 4.

Satgas Covid-19 yang dibantu aparat keamanan bahu membahu dengan beragam elemen masyarakat dalam menjaga mobilitas warga dan menegakkan disiplin protokol kesehatan. Lokasi-lokasi kerumunan seperti perkantoran, pusat perbelanjaan maupun lokasi wisata dibatasi pergerakannya.

Untuk lokasiwisata bahkan ditutup sementara waktu. Namun penurunan ini tidak boleh membuat kita lengah. Apalagi di beberapa daerah di luar Jawa kasus Covid-19 tengah mengalami kenaikan. Tingkat kewaspadaan seperti menghindari kerumunan, memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan harus senantiasa dijaga.

Menganggap bahwa pandemi ini sudah selesai akan menjadi sebuah kesalahan fatal. Di beberapa negara, lonjakan Covid-19 juga sedang terjadi. China yang selama ini dianggap sudah mampu menahan penularan virus pun menghadapi kenaikan jumlah kasus. Testing, tracing, dan treatment (isolasi) dilakukan secara massif oleh otoritas negeri Tirai Bambu.

Demikian halnya Amerika Serikat yang tengah waspada dengan lonjakan Covid-19 di 50 negara bagian. Biang keroknya sama yakni varian Delta yang lebih dahulu menghantam India. Varian Covid-19 itu telah membuat peta penyebaran virus kian meluas. Kemampuan Delta yang mampu menyebar enam kali lebih cepatmembuat dunia was-was.

Namun bersyukur, vaksin Covid-19, baik itu Sinovac, AstraZeneca, Moderna ataupun Pfizer terbukti mampu meredam tingkat keparahan/fatalitas dari virus. Berdasarkan data terbaru yang disampaikan Kementerian Kesehatan, tingkat kesembuhan mereka yang telah divaksin mencapai 90 persen.

Inilah mengapa, penerima vaksinasi terus digenjot dengan target mencapai satu hingga dua juta per hari. Semakin banyak orang yang divaksin, maka kekebalan komunal atau herd immunity akan kian cepat tercapai.

Cerita keberhasilan vaksin polio pada rentang 1995-1997 patut menjadi contoh. Pemberian vasin melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) berhasil memberantas penyakit polio. Tidak ada yang tahu kapan wabah ini akan berakhir. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun tak bisa menjamin pandemi akan selesai dalam waktu dekat.

Namun dengan selalu waspada, tetap menjaga protokol kesehatan, dan ikut program vaksinasi, kita optimistis bisa melewati gelombang pandemi ini dengan baik.

Baca dan download lengkapnya di Edisi 8 GPR News: https://online.fliphtml5.com/lidzl/cleo/