Pelaku UMKM Harus Perkuat Inovasi dan Pahami Selera Pasar 

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 30 Juni 2022 | 13:33 WIB - Redaktur: Untung S - 885


Batu, InfoPublik – Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Malang Raya khususnya Kota Wisata Batu, diminta untuk berinovasi dalam menciptakan produk-produk baru yang selaras dengan keinginan atau selera pasar.

Karena dalam beberapa waktu ke belakang telah terjadi perubahan minat perilaku konsumen yang menginginkan produk-produk UMKM ekonomi kreatif yang selaras dengan selera pasar atau dengan kata lain semakin kekinian. 

Hal itu diungkapkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri "Pelatihan Minuman Kekinian UMKM Malang" di Graha Pancasila, Kota Batu, Malang.

“Saya melihat ada perubahan preferensi dari pasar, terutama generasi milenial hingga generasi Z dan setelah generasi Z, yang menginginkan minuman-minuman dengan inovasi terbaru. Untuk itu saya ingin memberi inspirasi para pelaku ekonomi kreatif di Kota Batu dan Malang Raya ini untuk mengikuti selera pasar,” kata Menparekraf Sandiaga, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (30/6/2022).

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, ada dua merek UMKM atau produk ekonomi kreatif minuman kekinian yang sudah berhasil menjual jutaan gelas ke masyarakat dengan mengembangkan produk-produknya. Yaitu produk minuman dari "Haus!" dan "Glek".

“Ini adalah bagian dari inovasi kita dan belajar dari pengalaman dua usaha yang menjadi mitra kita yaitu 'Haus' dan 'Glek' yang sekarang sudah jutaan cup terjual oleh masyarakat,” katanya.

Karenanya Menparekraf mengapresiasi Pemerintah Kota Batu yang memfasilitasi kegiatan pelatihan minuman kekinian. Diharapkan pelatihan ini menjadi pemicu UMKM naik kelas, dan ikut mewujudkan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini sehingga dapat meningkatkan penghasilan masyarakat di tengah tekanan ekonomi.

“Jadi tadi saya lihat ada beberapa jenis inovasi minuman seperti ice coffee, boba tea, mocha, dan tentunya minuman yang berbahan dasar jahe yang dikemas dalam bentuk kekinian. Kami juga bekerja sama dengan SMEsHUB Indoneia dan stakeholder pariwisata lainnya untuk memperkuat digitalisasi. Sehingga mereka (pelaku UMKM) tidak hanya memiliki produk yang berdaya saing tapi juga mampu menggunakan platform digital melalui e-katalog,” katanya.

Menparekraf juga mengapresiasi bangkitnya pariwisata di Kota Batu dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian kamar hotel bintang 5 yang ada di Kota Batu.

“Pariwisata di Kota Batu sudah mulai pulih. Hotel bintang 5 sudah terisi full. Ini tentunya melegakan kita. Dan kami ingin momentum kebangkitan ini bisa terus dijaga ke depan,” ujarnya.

Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu, mengharapkan mampu menginspirasi para pelaku UMKM khususnya di sektor ekonomi kreatif untuk bangkit.

“Terima kasih Mas Menteri atas kehadirannya, karena ini merupakan satu dukungan dan motivasi yang luar biasa sehingga anak-anak muda di Kota Batu hingga Malang Raya bertambah semangat, terlebih dibekali ilmu-ilmu yang sudah disampaikan,” ujar Dewanti Rumpoko.

Dewanti mempersilakan anak-anak muda Kota Batu menggunakan gedung kantornya untuk menggelar kegiatan-kegiatan yang positif dan menginspirasi masyarakat.

“Gedung ini, khususnya Graha Pancasila, bisa digunakan anak-anak muda untuk menggelar kegiatan-kegiatan dan meningkatkan ilmu di sini,” ujarnya.

Foto: Dok Birkom Kemenparekraf