Bappeda Pontianak Berbagi Pengalaman Peningkatan Indeks Inovasi Daerah di Kabupaten Landak

: Eko Prihandono sebagai narasumber Bimtek Penginputan Inovasi Daerah yang diselenggarakan Bappeda Kabupaten Landak di Aula Besar Bappeda Landak, Selasa (9/7/2024) | Foto : Bappeda


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Rabu, 10 Juli 2024 | 17:35 WIB - Redaktur: Untung S - 235


Landak, InfoPublik - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) berbagi pengalaman dalam meningkatkan Indeks Inovasi Daerah kepada Pemerintah Kabupaten Landak. Kegiatan itu dipadukan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penginputan Inovasi Daerah yang diselenggarakan Bappeda Kabupaten Landak di Aula Besar Bappeda Landak, Selasa (9/7/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappeda Pontianak diwakili oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Pontianak, Eko Prihandono.

Eko Prihandono menjelaskan bahwa upaya peningkatan inovasi di Pontianak dimulai dengan membangun klinik inovasi. Kolaborasi dengan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura juga digagas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas inovasi. Dua program utamanya adalah Pontianak Innovators Academy dan Kawan Berinovasi. Program-program ini mendukung program akhir berupa monitoring dan asistensi sebagai persiapan dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah oleh Kemendagri.

"Semua program itu untuk mendukung peningkatan indeks inovasi dan pelayanan publik kepada masyarakat," ujar Eko Prihandono.

Dalam dua tahun terakhir, indeks inovasi Kota Pontianak berhasil bertahan di kategori inovatif. Bahkan di 2023, Kota Pontianak masuk tiga besar kota di Kalimantan. Namun, tahun ini, ditargetkan untuk berada di jajaran kota sangat inovatif. Oleh karena itu, klinik inovasi menjadi salah satu terobosan yang diambil.

Saat ini, Peningkatan Indeks Inovasi melalui Klinik Inovasi atau Penisilin merupakan aksi perubahan yang digagas oleh Eko Prihandono dalam Diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator 2024. Ia mengembangkan dan memperkuat klinik inovasi sehingga modelnya lebih mudah untuk direplikasi daerah lain.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Landak, Ocin, mengatakan bahwa inovasi merupakan salah satu upaya peningkatan pelayanan publik. Di 2022, Landak masuk kategori kabupaten kurang inovatif. Namun, capaiannya berhasil meningkat menjadi kabupaten inovatif di 2023. Ia berharap Kabupaten Landak dapat terus meningkatkannya dengan kerja sama perangkat daerah lain.

Ocin menekankan bahwa inovasi sangat penting untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik. Inovasi yang baik akan berdampak pada pelayanan yang prima dan akhirnya mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat.

"Aksi perubahan ini (Penisilin) mudah-mudahan aplikatif dan berdampak pada kemajuan Kota Pontianak, yang dapat juga berimbas pada kabupaten kota lainnya seperti Kabupaten Landak," tutupnya. (Jemi Ibrahim)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 6 September 2024 | 10:08 WIB
Atlet Angkat Besi asal Pontianak Cetak Medali Pertama untuk Kalbar di PON XXI
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 6 September 2024 | 11:13 WIB
Pemkot Pontianak Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 6 September 2024 | 11:10 WIB
460 Siswa Pontianak Pamerkan Kreativitas di Ajang GSMS 2024
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 6 September 2024 | 10:04 WIB
Sebanyak 1.000 UMKM di Pontianak Dapat Pendampingan Perizinan Gratis
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 6 September 2024 | 09:57 WIB
Pemkot Pontianak Dorong Inklusi Disabilitas dalam Pembangunan Daerah
  • Oleh MC KAB HALMAHERA SELATAN
  • Kamis, 5 September 2024 | 18:32 WIB
DPRD Halsel Gandeng Ombudsman Malut Bahas Optimalisasi Pelayanan Publik 2025