[CEK FAKTA] Kematian Petugas KPPS Pemilu 2019 karena Diracun

: Sumber: Humas Kominfo


Oleh Elvira, Sabtu, 30 September 2023 | 06:40 WIB - Redaktur: Elvira - 1K


Penjelasan :

Beredar unggahan sebuah video yang menunjukkan pembawa acara berita yang mengabarkan bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan penyebab banyak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 meninggal dunia akibat kelelahan. Kemudian, video tersebut disambung dengan sekumpulan dokter melakukan konferensi pers. Disebutkan dalam narasi bahwa IDI sepakat memutuskan bahwa penyebab kematian tersebut karena diracun, bukan karena kelelahan.

Setelah ditelusuri, diketahui bahwa klaim tersebut menyesatkan. Faktanya, IDI menyebut bahwa penyebab utama kematian petugas KPPS pada Pemilu 2019 bukan karena kelelahan, melainkan adanya penyakit bawaan seperti ada darah tinggi atau penyakit lainnya yang tidak minum obat atau minum obat yang tidak teratur.

Dilansir dari kompas.com, penelitian yang dilakukan di Yogyakarta oleh tim ahli peneliti dari UGM yang terdiri dari lintas fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Psikologi, mengungkapkan bahwa penyebab kematian terjadi secara natural, tidak ditemukan indikasi keracunan.

Kategori: Disinformasi

Link counter:

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Fatkhurrohim
  • Senin, 25 November 2024 | 21:20 WIB
Babinsa TNI Pastikan Kelancaran Pilkada di Daerah Terpencil Murung Raya
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Senin, 25 November 2024 | 14:21 WIB
Masa Tenang, Bawaslu Temanggung Patroli ke Desa dan Kampung Cegah Politik Uang
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Senin, 25 November 2024 | 08:44 WIB
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Masa Tenang dan Lepas Tim Penertiban APK
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Kamis, 21 November 2024 | 08:08 WIB
Sri Purwaningsih Pastikan Kota Jambi Siap Sukseskan Pilkada 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 20 November 2024 | 13:07 WIB
Polda Maluku Utara Imbau Waspada Radikalisme Jelang Pilkada 2024