Pascabanjir Demak, Upaya Antisipasi Wabah Penyakit lewat Fogging dan Dekontaminasi

: Tim gabungan melakukan upaya percepatan pemulihan lingkungan salah satunya melalui kegiatan pengasapan atau fogging di permukiman warga terdampak banjir Kabupaten Demak, Senin (26/2/2024)/ dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Selasa, 27 Februari 2024 | 15:58 WIB - Redaktur: Untung S - 250


Jakarta, InfoPublik - Tim gabungan penanganan darurat banjir Kabupaten Demak terus melakukan upaya percepatan pemulihan lingkungan salah satunya melalui kegiatan pengasapan atau fogging yang menyasar permukiman warga terdampak banjir.

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tri Handayani mengatakan, kegiatan pengasapan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit pascabanjir yang terjadi. Rencananya, pengasapan akan dilaksanakan di 18 desa terdampak sejak Sabtu (24/2/2024).

“Kami bagi satu hari itu empat tim untuk melakukan fogging di satu desa. Sejak hari Sabtu kemarin sampai Senin (26/2/2024) sudah dilakukan fogging di lima desa, targetnya sama dengan dekontaminasi yaitu sebanyak 18 desa,” kata Tri dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Selasa (27/2/2024).

Selain pengasapan, terang Tri, kegiatan dekontaminasi dengan penyemprotan desinfektan sebelumnya telah dilakukan.

Dekontaminasi sendiri merupakan upaya mengurangi dan menghilangkan kontaminasi mikroorganisme pada peralatan, bahan, dan ruang, dan lingkungan melalui aktivitas disinfeksi atau upaya untuk mengurangi dan menghilangkan jumlah mikroorganisme pathogen penyebab penyakit dengan cara fisik dan kimiawi.

Menurut Tri, dua kegiatan itu sekarang menjadi fokus yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Demak mengingat pascabanjir potensi penularan wabah penyakit menjadi rentan terjadi yang dipicu oleh terkontaminasinya permukiman warga dengan sampah banjir.

“Karena memang semua isi rumah jadi sampah tidak ada yang kepakai, di rumah juga isinya lumpur sehingga dekontaminasi dan pengasapan ini penting. Tahapannya memang idealnya sampah (di lingkungan) dibersihkan dahulu, kemudian kita desinfektan baru fogging untuk saat ini dekontaminasi sudah tinggal fogging kita kejar,” sambung Tri.

Sebelumnya, pemulihan lingkungan terus didorong oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini BNPB melalui pendampingan Posko Terpadu Penanganan Darurat Banjir Demak.

Pemulihan lingkungan ini jadi salah satu tahapan menuju masa transisi dari darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, banjir yang menyisakan genangan di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar sudah surut, hingga Senin (26/2/2024).

Merujuk laporan situasi terkini penanganan darurat banjir Demak, menunjukkan empat kecamatan yakni Kecamatan Karanganyar, Gajah, Demak, dan Mijen sudah tidak ada pengungsi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong percepatan pemulihan lingkungan pascabanjir yang menerjang Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Hal tersebut merupakan upaya sebelum memasuki masa transisi dari darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:43 WIB
Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Tiga Negara
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 14 Oktober 2024 | 15:34 WIB
Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kota Tidore Terima Bantuan dari BNPB
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 12 Oktober 2024 | 06:23 WIB
Delapan Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Aceh Tenggara
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 11:02 WIB
Kearifan Lokal Modal Masyarakat Merespons Potensi Ancaman Bahaya Alam