Tim Gabungan Berupaya Kendalikan Kabut Asap di Kota Banjarmasin

: Tim gabungan berupaya memadamkan titik api kebakaran lahan di Kalimantan Selatan, Kamis (5/10/2023)/Foto: Dok. BPBD Kota Banjarmasin.


Oleh Jhon Rico, Sabtu, 7 Oktober 2023 | 06:59 WIB - Redaktur: Untung S - 70


Jakarta, InfoPublik - Tim gabungan telah memetakan daerah sumber dan strategi pengendalian kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin Husni Thamrin menyampaikan, kabut asap yang terjadi ditimbulkan oleh adanya kebakaran lahan. Sejak 26 Juni hingga 3 Oktober 2023 BPBD Kota Banjarmasin mencatat sedikitnya ada 33 titik kebakaran lahan di wilayahnya.

"Luasannya dari 33 titik ini 5,3 hektar. Skalanya kecil-kecil dan relatif mudah dijangkau karena aksesnya tidak jauh dari jalan, sehingga bisa kami mulai bisa atasi dan ini penyebabnya sebagian besar karena kelalaian akibat pembakaran sampah yang dibiarkan kemudian menyebar ke semak belukar," kata Husni, dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Jumat (6/10/2023).

Selain itu, jelas Husni, kebakaran hutan yang terjadi di wilayah sekitar Kota Banjarmasin membuat kabut asap semakin meluas khususnya selama sepekan terakhir.

"Lebih karena kebakaran hutan dan lahan di daerah tetangga jadi kita terdampak kabut asapnya seperti di Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Banjar yang memang ada ratusan titik yang sudah terbakar. Oleh karenanya, udara banjarmasin dalam beberapa hari terakhir tidak sehat karena terkepung asap kiriman ini dan kita sudah mengantisipasi ini," ujar Husni.

Menyikapi kondisi ini, Husni mengatakan, saat ini Pemerintah Kota Banjarmasin tengah memberlakukan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa mulai tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) sampai dengan 7 Oktober 2023.

"Kita juga sudah memutuskan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh untuk mengambil langkah aman agar para pelajar kita terlindungi dan terhindar dari penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Nanti kita akan evaluasi lagi apakah berlanjut atau tidak PJJ itu," terang Husni.

Saat ini penanganan kabut asap masih terus diupayakan oleh pemerintah daerah setempat dengan berkoordinasi bersama pemerintah provinsi serta daerah sekitar.

Selain membantu penanganan asap di ring 1 bandara, dilakukan juga pembagian masker kepada petugas di lapangan serta masyarakat di wilayah perbatasan.

"Mengimbau kepada masyarakat agar jika tidak berkepentingan tidak keluar rumah kalaupun harus keluar rumah harus menggunakan masker," kata Husni.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 25 November 2024 | 11:00 WIB
Wamen PU Tinjau Posko Korban Dampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 25 November 2024 | 10:06 WIB
Kepala BNPB Dampingi Menko PMK Pantau Penanganan Korban Erupsi Lewotobi
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 23 November 2024 | 22:06 WIB
BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Korban ErupGunung Lewotobi Terpenuhi