Erupsi Gunung Agung, Bandara Blimbingsari dan Notohadinegoro Ditutup

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 3 Juli 2018 | 12:24 WIB - Redaktur: Juli - 553


Jakarta, InfoPublik - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menginfokan kembali terjadinya erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (3/7) pukul 04:13 WITA.

Kejadian ini berdampak pada penerbangan, terutama di daerah sekitar Banyuwangi dan Jember yang mengakibatkan ditutupnya Bandara Blimbingsari Banyuwangi mulai pukul 03.40 WIB sampai dengan 05.00 WIB, dan diperpanjang hingga pukul 15.00 WIB karena terdampak abu vulkanik. 

Sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember ditutup mulai pukul 05.48 WIB sampai dengan 06.00 WIB dan diperpanjang hingga pukul 10.00 WIB.

"Terkait penutupan Bandara di Jember dan Banyuwangi, saya meminta semua stakeholder baik otoritas bandar udara dan operator penerbangan untuk mematuhi SOP penanganan dampak abu vulkanik. Semua stakeholder harus bekerja sama dan memantau perkembangan yang terjadi. Kalau memang masih belum memungkinkan, bandara tidak boleh dibuka," kata Dirjen Agus, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/7).

Di samping itu, Agus meminta semua stakeholder penerbangan di daerah tersebut serta di Bali dan sekitarnya untuk tetap waspada mengingat status Gunung Agung masih waspada dan ada kemungkinan untuk erupsi lagi.

Dari informasi sebelumnya yang dilaporkan pada Ditjen Perhubungan Udara, erupsi Gunung Agung pagi tadi menyebabkan kolom abu vulkanik setinggi ± 2.000 m di atas puncak atau ± 5.142 m di atas permukaan laut dan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong bergerak ke arah barat dan barat laut.

Info sebaran abu vulkanik dari VAAC Darwin yang bersumber dari data radar Himawari, Webcam, CVGHM dan PIREP menyebutkan, abu vulkanik bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan angin mencapai 20 knot dengan ketinggian abu mencapai FL200,  juga ke arah barat dengan kecepatan angin 25 knot mencapai ketinggian FL250.

Sementara itu, Manager Humas Airnav Indonesia Yohanes Sirait mengemukakan, meski terdapat beberapa bandara yang tutup sementara imbas dari sebaran abu vulkanik Gunung Agung, namun untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali sampai saat ini masih beroperasi normal.

Yohanes menambahkan, pihaknya bersama stakeholder penerbangan lainnya terus melakukan observasi terkait kejadian ini.