Lontaran Lava Pijar Gunung Agung Mengarah Ke Bagian Timur Hingga Timur Laut

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 3 Juli 2018 | 05:45 WIB - Redaktur: Juli - 444


Jakarta, InfoPublik - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, erupsi Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah.

"Sifat magma yang lebih cair dibandingkan letusan tahun lalu juga menyebabkan mudahnya terjadi lontaran batu pijar," kata Sutopo dalam keterangannya yang diterima, Senin (2/7).

Ditambahkannya, lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 7 menit 21 detik. "Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman," jelasnya.

Relawan Pasebaya melaporkan lontaran lava pijar dari puncak Gunung Agung ke lereng bagian timur hingga timur laut ke daerah Culik dan Dukuh di Kabupaten Karangasem. Selain itu juga mengarah ke bagian barat dan selatan. Akibatnya hutan di puncak kawah terbakar cukup luas. Masyarakat sekitarnya langsung melakukan evakuasi mandiri, dan turun ke desa-desa yang aman.

Status Gunung Agung tetap Siaga (level 3) dengan radius berbahaya 4 km dari puncak kawah. Pantauan satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat.

Hingga saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar Bali masih beroperasi normal. Demikian pula bandara di Banyuwangi, Jember dan Lombok. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang.

"Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Gunakan semua informasi terkait kegunungapian dari PVMBG sebagai lembaga yang resmi," imbaunya.

Gunung Agung telah dipasang berbagai peralatan sistem peringatan dini yang lengkap dan terus beroperasi sengan baik.

"Evakuasi dilakukan dengan tetap tertib. Masyarakat yang melakukan evakuasi diimbau tidak keluar dari wilayah Kabupaten Karangasem tetapi cukup berada di daerah KRB II agar memudahkan penanganan pengungsi. BNPB dan BPBD terus berkoordinasi dengan PVMBG, BMKG dan pihak-pihak lainnya," pungkas Sutopo.

Sebelumnya, Gunung Agung mengalami beberapa kali erupsi kecil dengan tinggi abu vulkanik sekitar 1.000 meter hingga 2.000 meter disertai dengan suara ledakan keras disertai dengan lontaran batu pijar.

Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Agung, Bali pada Senin, (2/7) pukul 21:04 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.