Pemerintah Pastikan Kesiapan Venue dan Transportasi KTT ke-43 ASEAN di Jakarta

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 28 Agustus 2023 | 15:54 WIB - Redaktur: Untung S - 85


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah memastikan kesiapan venue dan sarana prasarana transportasi siap digunakan untuk menyukseskan pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.

Penataan renovasi sarana dan prasarana dikawasan JCC ditargetkan rampung pada 25 Agustus 2023 ini. Selain venue, kendaraan resmi yang akan digunakan pun telah siap, diantaranya 346 unit mobil listrik, dan dari sisi transportasi publik, terdapat MRT Jakarta yang turut menjadi official transport patner kegiatan nanti.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai hal tersebut bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI dan juga bersama Kementerian dan Lembaga terkait.

"Kami juga dalam beberapa hari terakhir semakin intens melakukan koordinasi, khususnya dengan Pemerintah Provinsi DKI dan Dinas Perhubungan, untuk mempersiapkan beberapa hal untuk mendukung suksesnya gelaran KTT ASEAN ke-43 di Jakarta nanti," ucap Adita dalam dialog Forum Merdeka Barat atau FMB 9 pada Jumat (25/8/2023).

Bandara, lanjut dia, menjadi hal pertama yang tidak lupa dipersiapkan mengingat tempat ini sebagai pintu gerbang dan etalase yang dilihat para tamu delegasi peserta KTT ASEAN ke-43 ketika tiba di Indonesia.

"Untuk itu, kami telah melakukan pengaturan di bandara seperti halnya pengalaman kita sudah menangani transportasi untuk delegasi di KTT G20 maupun KTT ASEAN yang ada di Labuan Bajo. "Jadi pada prinsipnya pengaturannya akan sama, baik itu terkait pengaturan parkir, lepas landas, VIP room dan sebagainya," jelas Adita.

Hal selanjutnya yang menjadi perhatian adalah bagaimana mobilitas dan konektivitas delegasi ketika berada di Jakarta, dan di tempat-tempat lainnya. "Untuk hal ini, kami bekerjasama dengan Dinas Perhubungan dan tentunya juga dengan Kementerian Sekretariat Negara, karena untuk pengadaan kendaraan listrik ini memang di pimpin oleh Kementerian Sekretariat Negara," ungkapnya.

Selain itu, Kemenhub tengah membahas juga terkait rekayasa lalulintas sebagai antisipasi apabila nanti perlu diterapkan, seperti penerapan ganjil-genap, buka tutup jalan, dan pembatasan kendaraan. Bagaimana rekayasa yang dilakukan secara terencana, maupun apabila harus dilakukan diskresi oleh Kepolisian yang dalam hal ini akan banyak dilakukan oleh Polda Metro Jaya mengingat ini berada di bawah otoritas mereka.

"Serta tentunya terkait transportasi resmi KTT ASEAN ke-43 ini salah satunya adalah MRT. Sebagai salah satu transportasi publik kebanggaan Indonesia yang dilengkapi teknologi canggih yang tidak kalah dengan yang juga di miliki negara-negara anggota ASEAN lainnya. Kami harapkan para delegasi nantinya bisa menikmati layanan transportasi publik MRT ini dan integrasinya dengan moda transportasi yang lain," ujar Adita.

Nantinya pada saat KTT ASEAN ke-43 berlangsung, MRT masih bisa di akses oleh masyarakat umum, namun pada jam-jam tertentu dan di rute-rute tertentu, khususnya untuk MRT ASEAN akan diberlakukan pengaturan khusus yang disesuaikan dengan jadwal berlangsungnya KTT ASEAN yang telah ditetapkan oleh Sekretariat Negara. Karena bagaimana pun, ucap Adita,j layanan publik tidak bisa berhenti. Seperti di rute MRT Stasiun ASEAN dan Stasiun GBK (MRT Senayan dan MRT Istora).

Lebih lanjut terkait penggunaan mobil listrik, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama menjelaskan bahwa terdapat lima jenis kendaraan listrik yang akan digunakan pada saat perhelatan KTT ASEAN ke-43 nanti di Jakarta nanti.

Kelima jenis kendaraan yang dimaksudkan adalah BMW i7 sebanyak 24 unit untuk memfasilitasi para leader dan delegasinya; Toyota Bz4X sebanyak 76 unit yang di peruntukkan bagi ministers dan senior officials; Hyundai Ioniq 6 52 unit yang diperuntukkan bagi spouses dan cadangan VVIP; Hyundai Ioniq 5 sebanyak 208 unit untuk protokol dan security; dan Wuling AirEV sebanyak 150 unit untuk kendaraan operasional untuk panitia.

Selain itu, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) juga telah berkoordinasi dengan pihak Kadin sebagai penanggung jawab Eback yang akan tetap menggunakan MRT. Nanti juga akan dipersiapkan shuttle dari pintu 7 (tujuh) menuju ke JCC dan venue-venue lainnya, sehingga mengurangi kebutuhan shuttle yang terlalu banyak untuk membackup mereka.

"Karena kalau kita harus menyediakan motor akan terlalu banyak jumlahnya, sehingga di harapkan para delegasi peserta KTT ASEAN dapat memanfaatkan MRT. Semua kendaraan yang kami gunakan adalah yang ramah lingkungan (listrik) termasuk kendaraan shuttle dan busway listrik," tegas Setya.

Guna mengatasi persoalan dan potensi kemacetan di sejumlah titik ruas jalan tempat di gelarnya KTT ASEAN ke-43, maka Kemensesneg juga akan melakukan pengaturan rekayasa lalulintas di hari H pelaksanaan gala dinner. Misalnya, kita akan tutup sebagian Jalan Jendral Sudirman mulai dari Semanggi sampai Bundaran Kementerian PAN.

"Selanjutnya, kita upayakan juga agar imbauan bekerja dari rumah (work from home/WFH) sebanyak 50 persen bagi ASN dan pekerja swasta sudah berjalan. Dengan begitu diharapkan hal ini dapat mengurangi tingkat polusi di Jakarta," ucapnya.

Pemerintah, lanjut Setya, juga telah berupaya melakukan modifikasi cuaca di tanggal 19-21, tetapi karena menurut BMKG awan (bibit) hujannya tidak ada, sehingga tidak memungkinkan turun hujan dan dilakukannya modifikasi cuaca pada saat itu untuk mengurangi tingkat polusi.

"Bahkan menurut perkiraan, sampai dengan tanggal penyelenggaraan yakni 5-7 September 2023 masih tidak ada awan (bibit) hujan sehingga kita menempuh jalan pemberlakuan WFH dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi pelajar khususnya yang berada di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan guna mengurangi tingkat polusi di jalan," jelasnya.

Adita menambahkan bahwa saat ini Pemerintah tengah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kemungkinan dampak transportasi yang ditimbulkan dari adanya event berskala internaaional tersebut, agar masyarakat bersiap untuk mengantisipasi sejumlah kondisi yang mungkin terjadi jika dilakukan pembatasan, sehingga mereka bisa mencari alternatif jalan yang lain. Adapun sosialisasi akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan di Wilayah DKI Jakarta.

Foto: Tangkapan Layar Youtube FMB9

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 29 Agustus 2023 | 08:14 WIB
Pengguna Commuter Line Naik LRT Jabodebek Bisa Pakai KMT
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 29 Agustus 2023 | 08:48 WIB
Pemerintah Tetapkan KA Cepat sebagai Objek Vital Nasional
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Senin, 28 Agustus 2023 | 15:22 WIB
Disnav Tanjung Priok Tingkatkan Kualitas dan Akuntabilitas Pelayanan Publik
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Senin, 28 Agustus 2023 | 16:46 WIB
Segera Dioperasikan Akhir Agustus 2023, Begini Cara Naik LRT Jabodebek
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Senin, 28 Agustus 2023 | 16:44 WIB
Terapkan A-CDM, AP I Efisiensikan Operasional Penerbangan di Bandara Bali