Kemenko PMK Ambil Peran Penting dalam Keketuaan Indonesia

:


Oleh Putri, Sabtu, 29 April 2023 | 20:13 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 197


Jakarta, InfoPublik - ASEAN perlu memperkuat serta meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan untuk menjaga stabilitas dan menjamin kesejahteraan Kawasan sebagai pusat pertumbuhan di Indo-Pasifik.

Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Bidang Kerja Sama Internasional, Joko Kusnanto Anggoro, melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik, Sabtu (29/4/2023).

“ASEAN juga perlu memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan manfaatnya,” kata Kusnanto saat memimpin Rapat Dewan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN (Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community/SOCA) ke-34, pada Jum'at (28/4/2023).

Kemudian yang tidak kalah penting, Kusnanto juga menekankan strategi untuk membangun dan meningkatkan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas serta peningkatan kerja sama dengan mitra-mitra ASEAN.

Pertemuan yang dihadiri oleh SOCA Leader dari sepuluh negara anggota ASEAN dan Deputy Secretary General ASEAN membahas secara komprehensif prioritas dan key deliverables pada Pilar Sosial Budaya ASEAN/ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) di bawah tema Keketuaan Indonesia, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Di antara beberapa dokumen yang akan diangkat ke KTT ASEAN ke-42, terdapat empat dokumen di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan pembangunan perdesaan yang akan dibahas dalam pertemuan tingkat Menteri Pilar Sosial Budaya di Bali tanggal 8 Mei 2023.

Keempat dokumen tersebut adalah ASEAN Leaders Declaration on One Health Initiative, ASEAN Declaration on the Protection of Migrant Workers and Family Members in Crisis Situations, ASEAN Declaration on the Placement and Protection of Migrant Fishers, dan ASEAN Leaders' Statement on the Establishment of the ASEAN Village Network.

Dokumen-dokumen ini ditujukan untuk memperkuat arsitektur kesehatan di kawasan melalui pengarusutamaan pendekatan One-Health, meningkatkan perlindungan hak-hak pekerja migran dalam situasi krisis dan pekerja migran yang bekerja di sektor perikanan.

Selain itu mendorong percepatan pembangunan perdesaan melalui pembentukan jejaring desa untuk saling berbagi pengetahuan dan peluang kerja sama di ASEAN.

Beberapa agenda lain yang menjadi pembahasan dalam pertemuan ini, antara lain terkait status implementasi Cetak Biru Pilar Sosial Budaya ASEAN 2025, perkembangan kerja sama lintas pilar ASEAN, dan isu keanggotaan Timor-Leste di ASEAN.

Sebagai bentuk komitmen dan dukungan Indonesia untuk Timor-leste menjadi anggota ASEAN, Indonesia akan mengadakan program magang ASN Timor-Leste di Kementerian dan Lembaga focal point dari tiga pilar ASEAN di Indonesia.

Pada pertemuan SOCA ke-34 ini, Indonesia juga mengumumkan penyelenggaraan sidang Dewan Menteri ASEAN ASCC ke-29 di Bali yang akan diselenggrakan pada bulan Mei 2023 secara luring.

Indonesia berharap, pertemuan ini dapat membawa kebersamaan dalam memperkuat ASEAN sebagai ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Foto: KemenkoPMK