- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 23 Desember 2024 | 12:51 WIB
: Dirjen IKP Kominfo Prabunindya Revta Revolusi (kanan) dan General Manager Litbang Kompas, Ignatius Kristanto (kiri) dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Satu Dekade Memimpin Indonesia, Lebih Dari 70% Publik Puas' (dok FMB9)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 4 Oktober 2024 | 19:20 WIB - Redaktur: Untung S - 533
Jakarta, InfoPublik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil dalam melakukan pendekatan pembangunan Indonesia-sentris, yang berfokus pada pemerataan pembangunan di berbagai daerah. Hal itu tercermin dari hasil survei Litbang Kompas pada Juni 2024 yang mencatat tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 75,6 persen selama satu dekade kepemimpinannya.
"Saya melihat bagaimana Jokowi turun langsung ke masyarakat, dan sambutan luar biasa dari warga terlihat, seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana ribuan orang mengucapkan terima kasih atas kebijakan yang dirasakan manfaatnya secara langsung," ungkap Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Prabunindya Revta Revolusi, dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema "Satu Dekade Memimpin Indonesia, Lebih dari 70 persen Publik Puas" di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Prabu menegaskan bahwa fokus Jokowi pada pembangunan di wilayah pinggiran menunjukkan komitmen kuat terhadap pemerataan pembangunan.
"Pendekatan yang mengutamakan pembangunan merata hingga ke wilayah-wilayah terpencil tidak hanya menyelesaikan masalah infrastruktur yang lama terabaikan, tetapi juga meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.
Salah satu contoh keberhasilan tersebut adalah pembangunan jalan tol di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, hingga Papua, yang membuka akses lebih luas bagi perdagangan dan mobilitas penduduk.
Kebijakan ini, yang sempat menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi, justru mampu menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi rata-rata di angka lima persen.
"Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di angka rata-rata lima persen, meskipun situasi politik dan ekonomi global tidak menentu, terutama setelah pandemi COVID-19," jelas Prabu.
Transformasi digital juga menjadi salah satu kebijakan utama dalam pembangunan di era Jokowi. Akselerasi internet yang awalnya hanya 2,4 megabyte per second (Mbps) sepuluh tahun lalu kini meningkat hampir 10 kali lipat menjadi 25 Mbps. Peningkatan ini membawa dampak positif langsung pada sektor pendidikan, komunikasi, dan ekonomi.
"Digitalisasi memungkinkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk menikmati manfaat teknologi secara merata," ujarnya.
Prabu juga menambahkan bahwa kebijakan Jokowi yang tidak selalu populer, seperti subsidi BBM dan bantuan sosial, justru memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan dan berkontribusi besar terhadap tingkat kepuasan publik.
Sementara itu, General Manager Litbang Kompas, Ignatius Kristanto, mengonfirmasi bahwa hasil survei ini menunjukkan konsistensi kebijakan Jokowi yang dirasakan manfaatnya oleh berbagai lapisan masyarakat.
“Survei ini mencatat tren yang jarang terjadi, karena biasanya kepuasan terhadap presiden cenderung menurun di akhir masa jabatan. Namun, Jokowi justru berhasil mempertahankan, bahkan meningkatkan kepuasan publik, terutama dalam tiga bulan terakhir," ungkap Ignatius.
Lebih lanjut, Ignatius menjelaskan bahwa tiga bidang utama yang mencatatkan kepuasan tertinggi adalah stabilitas politik dan keamanan, kesejahteraan sosial, serta ekonomi.
"Stabilitas politik dan keamanan mencatat angka kepuasan hingga 85 persen, sementara kesejahteraan sosial yang mencakup sektor kesehatan dan pendidikan mencapai 82 persen. Kedua bidang ini menjadi pilar utama apresiasi masyarakat terhadap kinerja Jokowi," tutupnya.