10 Tahun Jokowi, 2.050 Km Tol dan 6.000 Km Jalan Nasional Baru Menyambung Nusantara

: Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X (kiri kedua), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kiri), Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana (kanan) dan Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan (kanan kedua) berada di depan gerbang tol seusai peresmian Jalan Tol Solo-Yogyakarta Seksi I Kartasura-Klaten di Gerbang Tol Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024). Presiden Joko Widodo meresmikan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Seksi I Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU


Oleh Untung Sutomo, Jumat, 27 September 2024 | 11:13 WIB - Redaktur: Untung S - 490


Jakarta, InfoPublik - Sejak menjabat pada 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama dalam mewujudkan konektivitas nasional dan pertumbuhan ekonomi yang merata. Dalam satu dekade terakhir, program itu berhasil mencatat berbagai pencapaian signifikan, terutama di sektor jalan tol dan jalan nasional, yang berdampak langsung pada efisiensi logistik dan aksesibilitas antarwilayah.

Berdasarkan data yang dihimpun InfoPublik, Jumat (27/9/2024) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, jalan tol sendiri sudah terbangun 2.050 kilometer dan jalan nasional baru sepanjang 6.000 kilometer (km) hingga 2023.

Jalan Tol: 2.050 Kilometer Menyambung Nusantara

Salah satu pencapaian terbesar adalah pembangunan jalan tol sepanjang lebih dari 2.050 km antara 2015 hingga 2023, dengan target tambahan 650 km pada akhir 2024​

Pembangunan itu mencakup proyek-proyek strategis seperti Tol Trans-Jawa dan Tol Trans-Sumatra, yang kini menjadi urat nadi transportasi di dua pulau terpadat di Indonesia. Tol Trans-Jawa sepanjang 1.167 km telah memangkas waktu tempuh antara Merak dan Banyuwangi, membuat distribusi barang lebih cepat dan efisien.

Tol Trans-Sumatra, yang sudah menghubungkan lebih dari 1.100 km, juga memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatra, terutama dalam memfasilitasi pengangkutan komoditas seperti sawit, karet, dan batu bara.​

Di luar Jawa dan Sumatra, pembangunan tol di Kalimantan dan Sulawesi, seperti Tol Balikpapan-Samarinda (99 km) dan Tol Manado-Bitung (39 km), mempercepat akses antarprovinsi dan memperkuat konektivitas di daerah yang sebelumnya sulit dijangkau​.

Jalan Nasional: Memperkuat Perbatasan dan Daerah Terpencil

Selain jalan tol, pemerintahan Jokowi juga fokus pada pengembangan jalan nasional, dengan total lebih dari 6.000 km jalan baru hingga 2023. Proyek jalan nasional itu meliputi pembangunan di daerah perbatasan, seperti Jalan Lintas Papua yang kini telah tersambung sepanjang lebih dari 3.000 km, memungkinkan mobilitas yang lebih baik di wilayah-wilayah terpencil​.

Proyek-proyek seperti Jalan Perbatasan Kalimantan yang membentang sepanjang 1.900 km tidak hanya meningkatkan akses antarwilayah tetapi juga memperkuat keamanan nasional di perbatasan dengan Malaysia. Jalan ini mempercepat arus barang dan orang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan yang sebelumnya terisolasi​.

Berdampak Positif ke Ekonomi dan Sosial

Berdasarkan laporan Kementerian PUPR dan BPS, efek dari pembangunan infrastruktur itu tidak hanya terasa dalam bentuk percepatan waktu tempuh dan penurunan biaya logistik, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas. Pada 2015, waktu tempuh rata-rata per 100 km mencapai 2,7 jam, namun berkat peningkatan infrastruktur, angka ini berkurang menjadi hanya 2,16 jam pada 2023​.

Hal itu berarti lebih cepatnya distribusi barang, peningkatan efisiensi ekonomi, dan lebih mudahnya akses ke layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil.

Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan itu juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi ke daerah-daerah baru, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat sektor-sektor ekonomi lokal seperti pertanian, pariwisata, dan industri​.

Sepanjang satu dekade kepemimpinannya, Presiden Jokowi telah berhasil memperkuat infrastruktur jalan tol dan jalan nasional sebagai fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Meski masih ada tantangan, seperti penurunan biaya logistik yang belum maksimal, pembangunan infrastruktur itu jelas telah membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas dan akan terus menjadi landasan bagi kemajuan ekonomi di masa depan​.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 19 November 2024 | 14:10 WIB
Pentingnya Percepat Pembangunan Ekonomi Inklusif di Kawasan Transmigrasi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 19 November 2024 | 11:30 WIB
Kepala BKPerdag Dorong Strategi Baru Tingkatkan Ekspor Indonesia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 14 November 2024 | 20:50 WIB
Kementerian Investasi dan BI Tanda Tangani Kerja Sama Perizinan untuk Dukung Ekonomi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 13 November 2024 | 05:45 WIB
Transformasi Kementerian Transmigrasi Didukung Penuh Kementerian PANRB