- Oleh Eko Budiono
- Sabtu, 12 Oktober 2024 | 23:05 WIB
: Indonesia mengumumkan langkah konkret untuk mencapai target Net Zero dengan rencana dekarbonisasi yang terencana, disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pada acara Coaltrans Asia, Bali, Rabu, (11/9/2024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.
Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 11 September 2024 | 17:04 WIB - Redaktur: Untung S - 308
Bali, InfoPublik – Dalam forum Coaltrans Asia yang digelar di Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai target Net Zero dengan rencana dekarbonisasi yang jelas dan terukur. Rencana ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, yang didominasi oleh sektor ketenagalistrikan dan transportasi, sambil mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Indonesia menghadapi tantangan besar terkait emisi karbon, di mana sektor ketenagalistrikan menyumbang sekitar 42 persen dari total emisi CO2 pada tahun 2021, dan sektor transportasi menyumbang sekitar 23 persen,” ungkap Menko Luhut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/9/2024).
Menko Luhut menjelaskan bahwa strategi dekarbonisasi pemerintah melibatkan beberapa langkah utama:
Luhut menekankan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk transisi energi yang berkelanjutan, namun tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Dia juga menyerukan agar negara-negara dengan kapasitas lebih besar dalam pengurangan emisi berkontribusi lebih cepat dan lebih banyak.
“Negara berkembang seperti Indonesia harus terus tumbuh sambil memperlambat trajektori emisi," ujarnya, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Luhut juga menyoroti masalah pembiayaan dalam proses dekarbonisasi, di mana sebagian besar sumber pendanaan yang tersedia saat ini masih bersifat business-as-usual, seperti suku bunga komersial atau multilateral. Ia berharap kemitraan global dalam isu iklim dapat membantu mempercepat transisi energi melalui kolaborasi, inovasi teknologi, dan insentif bagi produk ramah lingkungan.
"Kami berharap dapat membangun kolaborasi global untuk mempercepat transisi energi, berbagi inovasi teknologi secara terbuka, serta mulai memberikan insentif untuk produk ramah lingkungan," tambah Menko Luhut.
Mengakhiri pidatonya, Menko Luhut berharap bahwa forum Coaltrans Asia dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kebijakan lingkungan, baik di tingkat nasional maupun global.
"Saya berharap acara ini menghasilkan langkah-langkah signifikan, karena Coaltrans Asia merupakan platform penting untuk memperkuat kebijakan yang telah dan akan kami buat," pungkasnya.
Dengan komitmen yang jelas dan strategi terencana, Indonesia berupaya menjadi contoh dalam upaya global menuju Net Zero sambil tetap mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.