- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 18 November 2024 | 12:26 WIB
: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat melihat Bendungan Pamukkulu, di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan setelah diresmikan pada Jumat (05/07/2024)/Foto: Galeri InfoPublik
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 25 September 2024 | 12:55 WIB - Redaktur: Untung S - 605
Jakarta, InfoPublik – Selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Di antara berbagai infrastruktur yang dibangun, proyek bendungan dan irigasi mencatat perkembangan signifikan guna meningkatkan ketersediaan air serta mendukung sektor pertanian dan kebutuhan domestik.
Berdasarkan data yang diterima oleh InfoPublik pada Rabu (25/9/2024), tercatat 61 bendungan telah dibangun sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya ketersediaan air sebagai pendorong utama pembangunan, terutama di daerah yang memiliki curah hujan rendah.
“Pembangunan bendungan harus diselaraskan dengan jaringan irigasi, agar air yang tersimpan dapat mengalir ke lahan pertanian. Selain itu, bendungan juga mendukung kebutuhan air baku untuk masyarakat melalui instalasi pengolahan air (IPA),” jelas Basuki.
Staf Ahli Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan kunci ketahanan pangan dan air. Meskipun sudah ada 61 bendungan yang dibangun, ketersediaan air masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Kita baru mencapai 19 persen sawah yang memiliki irigasi teknis, ini menunjukkan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ungkapnya.
Antara 2015 hingga 2023, Kementerian PUPR membangun 61 bendungan yang mencakup area seluas 1,18 juta hektare (ha), dengan rata-rata pembangunan 131 ribu ha per tahun. Bendungan terbesar, Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, memiliki kapasitas 82 juta meter kubik dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Juli 2024. Bendungan itu akan mengairi sawah, memenuhi kebutuhan air baku, dan mereduksi banjir di wilayah tersebut.
Selain itu, Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi proyek dengan biaya terbesar, mencapai Rp3,5 triliun. Bendungan itu mampu menampung 81 juta meter kubik air dan mengairi lahan irigasi seluas 11.200 ha, memberikan manfaat signifikan bagi petani dan pengendalian banjir.