:
Oleh MC Kalimantan Timur, Selasa, 4 April 2017 | 17:53 WIB - Redaktur: Tobari - 2K
Samarinda, InfoPublik - Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) disebut lahir sebagai bentuk kepedulian Kementerian Pertanian mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Tujuannya ingin menggerakan pemuda agar ikut terlibat menjaga ketahanan negara melalui pertanian dengan mewujudkan ketahanan pangan.
“Gempita lahir merupakan bagian rasa peduli Menteri Pertanian yang secara serius dapat tugas dari Presiden untuk swasembada pangan,” ujar Tenaga Ahli Menteri Pertanian Adnan Malay, saat menghadiri Pelantikan dan Workshop Gempita Kaltim, di Aula Dinas Pertanian Kaltim, Selasa (4/4).
Melalui gerakan tersebut diharapkan generasi muda tidak menghabiskan waktu hanya untuk hal kurang bermanfaat. Pemuda diajak ikut bersama-sama pemerintah memanfaatkan sekitar 3 juta hektare lahan tidur untuk mengembangan pertanian.
Kementerian ingin lahan tidur tersebut menjadi produktif dan menghasilkan berbagai komoditi pertanian. Karenanya mengajak pemuda untuk menggarap lahan pertanian tersebut berbarengan dengan pemerintah melaksanakan program upaya khusus swasembada pangan padi jagung kedelai (Pajale).
“Jika sektor usaha lain seperti kuliner bisa berkembang. Kenapa sektor pertanian tidak bisa. Ini bisa dikembangkan jadi usaha menjanjikan. Makanya perlu dirangsang agar pemuda melihat petani menjadi sektor menjanjikan dengan keuntungan besar,” sebutnya.
Selanjutnya, ia berharap ini tidak sebatas workshop dan pelantikan kepengurusan gempita secara nasional dan di daerah. Terpenting setelah itu harus bekerja dan bejerja mewujudkan swasembada pangan.
Sementara Kornas Gempita Pusat M Riyada menyebut kehadiran Gempita untuk menjaga warisan sejarah dan nenek moyang yang belum bisa dinikmati generasi sekarang dalam hal membangun pertanian, agar menjadi sumber pencarian semua pihak.
“Tanah menjadi modal utama untuk bersaing. Nenek moyang kita dulu dicukupkan dengan tanah yang luar biasa didukung air dan matahari cukup. Tinggal bagaimana ke depan tanah menjadi modal untuk bangkit dan sejahtera,” sebutnya.
Nantinya keberhasilan tersebut yang perlu dikabarkan kepada semua pihak bahwa dengan modal tanah sudah cukup untuk mandiri secara ekonomi. Dengan 10 hektare misalnya bisa menghadirlan potensi ekonomi luar biasa dan tidak berujung.
“Gerakan pemuda tani ingin jadi bagian itu. Ingin membuktikan tanah Kaltim layak wujudkan swasembada jagung 2017 dan swasemba lainnya secara kesinambungan. Apalagi didukung anak muda yang punya kekuatan besar dengan dukungan dinas pertanian akan mudah membangunkan lahan tidur,” katanya.(diskominfo kaltim/arf/toeb)