- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Sabtu, 16 November 2024 | 13:01 WIB
: Appreciation Night Program Penyaluran Bantuan Pangan Pengentasan Stunting Tahun 2024 di Jakarta pada Kamis (17/10/2024)/Foto : Humas ID Food
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:01 WIB - Redaktur: Untung S - 264
Jakarta, InfoPublik – Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) mengapresiasi upaya ID FOOD dan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam melaksanakan program pengentasan risiko stunting di Indonesia. Apresiasi ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama (Sestama) Bapanas, Sarwo Edhy, mewakili Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam acara Appreciation Night Program Penyaluran Bantuan Pangan Pengentasan Stunting Tahun 2024 yang digelar di Jakarta pada Kamis (17/10/2024).
Dalam sambutannya, Sestama Bapanas menjelaskan bahwa Bapanas telah menugaskan ID FOOD untuk mendistribusikan bantuan pangan guna menangani stunting di tujuh provinsi prioritas. Distribusi dilakukan dalam dua tahap, yaitu Januari hingga Maret untuk tahap pertama, dan April hingga Juni untuk tahap kedua.
"Bantuan pangan ini tidak hanya membantu mengurangi risiko stunting pada anak-anak, tetapi juga memberikan manfaat bagi peternak ayam broiler dengan memberikan kepastian penjualan. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada stabilisasi harga daging dan telur ayam secara nasional," ujar Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy menambahkan bahwa program ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yang menyetujui penyaluran bantuan pangan sebagai bagian dari upaya menangani stunting. Bantuan yang disalurkan berupa satu kilogram telur ayam dan 10 butir telur untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang tersebar di tujuh provinsi, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Mengapa di tujuh provinsi? Karena berdasarkan data, dengan menangani stunting di tujuh provinsi ini, kita sudah mencakup sekitar 60 persen dari angka stunting nasional. Ke depan, kita berharap dapat memberikan bantuan protein ke seluruh provinsi untuk mendukung pengentasan stunting di Indonesia," jelasnya.
Sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab di bidang pangan, Bapanas bersama dengan ID FOOD dan para pemangku kepentingan lainnya mendukung penuh upaya kolaboratif ini. Diharapkan, kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat pencapaian target jangka panjang, seperti Indonesia Emas 2045 dan Zero Hunger.
"Semoga upaya yang kita lakukan ini membawa manfaat besar bagi seluruh pihak, terutama dalam mencapai target stunting di tahun 2024 dan mendukung terwujudnya generasi Indonesia yang sehat, aktif, dan produktif," tambah Sarwo Edhy.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menyampaikan bahwa bantuan pangan stunting telah 100 persen tersalurkan sesuai target. Ini menandakan keberhasilan ID FOOD dalam menjalankan penugasan pemerintah selama dua tahun berturut-turut.
"ID FOOD telah berkontribusi sejak 2023, dan dalam dua tahun ini kami telah menyalurkan lebih dari 15 juta paket bantuan pangan stunting," ujar Sis Apik.
Sis Apik juga menjelaskan bahwa distribusi bantuan dilakukan dalam dua tahap secara proporsional, mencakup wilayah perkotaan hingga daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Distribusi ini didasarkan pada data KRS dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Jumlah penerima di beberapa provinsi antara lain: Sumatera Utara 137 ribu KRS, Banten 92 ribu KRS, Jawa Barat 403 ribu KRS, Jawa Tengah 345 ribu KRS, Jawa Timur 374 ribu KRS, Sulawesi Barat 20 ribu KRS, dan NTT 73 ribu KRS.
"Setiap KRS menerima bantuan tiga kali dalam setiap tahap, atau enam kali dalam satu tahun. Diharapkan, dengan asupan protein hewani secara rutin bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, potensi stunting dapat dikurangi secara signifikan," pungkasnya.