Giliran Lansia Gorontalo Tinggal di Hunian Vertikal

:


Oleh DT Waluyo, Jumat, 3 Maret 2023 | 18:23 WIB - Redaktur: Untung S - 10K


Jakarta, InfoPublik - Tinggal di hunian vertikal, bukan monolopoli warga usia muda. Mereka yang sudah uzur alias masuk kelompok manula, pun berkesempatan tinggal di bangunan bertingkat atau rumah susun (Rusun).

Adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang ada di barisan depan, yang mempelopori warga tinggal di rusun. Rusun tersebut, bukan hanya untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga mendukung asrama bagi mahasiswa, santri di pondok pesantren, termasuk untuk TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN), juga untuk para lansia.

Salah satu Rusun Lansia itu disiapkan di di Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Saat ini dalam tahap konstruksi. Dirancang 1 tower setinggi 3 Lantai dengan jumlah hunian 76 unit tipe 24. Adapun anggaran pembangunannya bersumber dari APBN sebesar Rp. 21 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Anindiyaguna.

Saat ini progres fisik pekerjaan Rusun Lansia Gorontalo telah mencapai 29,38 persen dengan target selesai 25 Mei 2023. Nantinya, rusun ini akan dilengkapi dengan ketersediaan air bersih, listrik serta meubelair, seperti tempat tidur, lemari, kursi dan meja sebagai prasarana pendukung.

Pembangunan Rusun merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah, yang dicanangkan Presiden pada April 2015. Pada 2022, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan telah menyelesaikan pembangunan 3.998 unit rusun dan dilanjutkan 2023 sebanyak 5.379 unit dengan anggaran senilai Rp2.002 triliun.

“Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Pembangunan hunian vertikal menjadi solusi atas perkembangan penduduk yang cepat, khususnya di wilayah perkotaan dan ketersediaan lahan untuk perumahan tapak yang semakin terbatas. Selain itu, juga harganya relatif mahal, sehingga sulit terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pembangunan rusun 2023 tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya Rusun Yayasan Al Muslim Peusangan (Aceh), Rusun Ponpes Ali Baharudin (Sumut), Rusun RSUD Raden Mattaher (Jambi), Rusun Institut Teknologi Keling Kumang (Kalbar), Rusun Ponpes Kasypul Anwar (Kalsel), Rusun Ponpes Al Anwar Bangkalan (Jatim). Kemudian, Rusun Institut Teknologi Sumatera (Lampung), Rusun Universitas Islam Ogan Komering Ilir (Sumsel), Rusun RSUD Ir. Soekarno (Babel), Rusun Kementerian Keuangan Jayapura dan Merauke (Papua), dan Rusun Lansia Gorontalo (Gorontalo).

Selain pembangunan rusun baru, program penyediaan hunian vertikal tahun anggaran 2023 Ditjen Perumahan Kementerian PUPR juga digunakan untuk melanjutkan pembangunan 22 tower hunian pekerja di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara serta program Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi dan Rehabilitasi (OPOR) sebanyak 59 tower. Kegiatan OPOR dilaksanakan untuk melengkapi kebutuhan inventaris, mempertahankan kemanfaatan, mengembalikan fungsi rusun yang terbangun agar dapat segera terhuni dan diserahterimakan pengelolaannya. (*)

Foto: Rancang bangun Rusun Lansia Gorontalo (Dok. Kementerian PUPR)