:
Oleh Norvan Akbar, Rabu, 24 Mei 2017 | 13:28 WIB - Redaktur: Admin - 827
JPP, LONDON – Kota Surabaya dan Liverpool, Inggris, memantapkan kerja sama Kota Kembar (Sister City) melalui penandatangan Letter of Intent (LoI) yang langsung dilalukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Liverpool Joe Anderson, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Inggris pada 16-18 Mei 2017 lalu.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri, Selasa (23/5/2017), disebutkan bahwa LoI tersebut memuat komitmen kerja sama teknis antara kedua kota yang meliputi kerja sama smart city (kota cerdas), maritime, dan ekonomi kreatif.
Risma pun berharap LoI tersebut dapat mendorong komitmen kerja sama dalam bentuk landasan hukum yang lebih kuat melalui Memorandum of Understanding (MoU) di tahun yang akan datang.
Selain itu, kedua wali kota juga sepakat bahwa kerja sama ini penting, mengingat banyak persamaan karakateristik antara Surabaya dan Liverpool, baik sebagai kota pelabuhan maupun sebagai sentra ekonomi.
Joe Anderson dan jajarannya juga berharap Risma dapat hadir mewakili Indonesia dalam forum bisnis terkemuka di kota Liverpool, yakni International Business Festival (IBF) pada tahun 2018 mendatang, di mana partisipasi Surabaya pada forum bisnis tersebut diharapkan dapat meningkatkan perhatian kalangan usaha Inggris, khususnya dari Liverpool, terhadap potensi ekonomi dan bisnis di kota Surabaya.
Selain menandatangani LoI pada 17 Mei, Risma juga melakukan kunjungan pada fasilitas pengembangan ekonomi kreatif di Liverpool, yaitu Foundation of Art and Creative Technology (FACT), guna mendapatkan penjelasan mengenai pengembangan ekonomi kreatif dan lembaga pendukung bisnis di sektor maritim di kota Liverpool, Mersey Maritime.
Sedangkan pada tanggal 18 Mei, Risma menjadi pembicara dalam peluncuran New Plastic Economy Prize di London, sebuah kegiatan hasil kerja sama antara lembaga International Sustainability Unit (ISU) dan Ellen MacArthur Foundation serta Eric and Wendy Schmitd Fund for Strategic Innovation.
Lembaga ISU tersebut merupakan lembaga di bawah naungan Yayasan Prince Charities yang dipimpin oleh Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran Charles.
Sedangkan New Plastic Economy Prize sendiri bertujuan memberikan penghargaan terhadap berbagai kalangan yang menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam melakukan upaya daur ulang dan pendayaagunaan sampah plastik yang didukung dan dihadiri oleh sejumlah perusahaan multinasional seperti Pepsico, Veolia, Coca Cola, dan Unilever.
"Surabaya telah secara aktif melakukan proses daur ulang dan memanfaat sampah plastic," jelas Risma yang telah banyak menarik perhatian dan mendapatkan sambutan positif dari hadirin atas presentasi terhadap upaya kreatif yang telah menunjukkan hasil yang konkrit.
Disebutkan bahwa kunjungan kerja Wali Kota Surabaya ke Inggris kali ini merupakan hasil kerja sama antara KBRI London, Kedubes Inggris di Jakarta, dan British Council. (kln)