Begini Rupa Huntap Masyarakat Terdampak Gempa di Cianjur

:


Oleh DT Waluyo, Jumat, 28 April 2023 | 15:34 WIB - Redaktur: Untung S - 7K


Jakarta, InfoPublik – Harapan masyarakat Cianjur Jawa Barat yang terdampak bencana gempa bumi kini tuntas terpenuhi. Situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) (www.pu.go.id) per Jumat (28/4/2023) mengumumkan selesainya pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tahap I dan II Penanganan Pasca-Bencana Gempa Bumi Cianjur.

Pembangunan Huntap Tahap I yang berada di Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit, sementara Huntap Tahap II yang berada di Kecamatan Mande sebanyak 151 unit.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan Huntap Relokasi Tahap I dan II tersebut sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak yang tinggal di kawasan zona merah sesar Cugenang.

“Lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur di Cilaku dan Mande. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah/ longsor,” kata Menteri Basuki.

Merujuk laporan Tim Tanggap Darurat PVMBG - Badan Geologi, gempabumi Cianjur terjadi pada tanggal 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. Episenter gempa berada pada koordinat 6,84 LS – 107,05 dan kedalaman 11 km dengan magnitudo 5,6. Sampai tanggal 28 November 2022, pukul 07:00 WIB, BMKG telah mencatat 297 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M4,2 dan terkecil M1,0.

Menurut laporan BMKG, gempa di Cianjur menyebabkan kerusakan bangunan cukup parah. Kerusakan terjadi, selain karena faktor guncangan yang kuat sebagai dampak dari dekatnya dengan sumber gempa bumi dan kondisi tanah permukaan yang lunak, dipengaruhi juga oleh kualitas bangunan yang tidak tahan gempa bumi.

Hal itu terjadi, karena daerah bencana (Cianjur) termasuk ke dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi Tinggi yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan intensitas lebih dari VIII MMI (Modified Mercalli Intensity), bangunan yang mengalami kerusakan, khususnya bangunan vital, strategis dan mengundang konsentrasi banyak orang (perkantoran, tempat ibadah, sekolah, dll) harus dibangun kembali dengan mengikuti konstruksi kaidah bangunan tahan gempa bumi sesuai SNI 1726:2019.

***

Hingga akhir April 2023, Pemerintah menginformasikan telah merehabilitasi sejumlah infrastruktur di kawasan terdampak gempa. Di sektor infradtruktur perumahan, demikian kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, telah sepenuhnya selesai dibangun huntap dengan teknologi rumah tahan gempa yang disebut rumah instan sederhana sehat (RISHA). Bahkan  Huntap Tahap I sebanyak 200 unit di Kecamatan Cilaku, telah rampung pada Maret 2023 dan telah dihuni.

“Pada 18 April 2023 lalu, sebanyak 151 unit Huntap Tahap II yang dibangun di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur juga sudah selesai dibangun,” kata Iwan.

Huntap Tahap I dibangun di atas lahan seluas 2,4 Ha, dan Tahap II seluas 1,9 Ha. Seluruhnya telah dilengkapi oleh prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang memadai sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat penerima manfaat.

“Pada Huntap Tahap II, jalan lingkungan serta saluran air juga sudah selesai dibangun. Sedangkan untuk prasarana dan sarana umum seperti masjid dan balai warga masih dalam proses pembangunan,” tambah Iwan.

Huntap Tahap I dan II dibangun dengan tipe 36 m2 diatas kavling seluas 75 m2. Interiornya terdiri dari ruang keluarga, 2 kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Spesifikasi bangunannya menggunakan struktur rumah tahan gempa RISHA, dinding bata ringan, dan plester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum.

Huntap tersebut juga dilengkapi dengan jaringan listrik 900 watt, jaringan pipa air bersih PDAM, jalan lingkungan yang dicor beton, drainase, balai warga, dan lansekap. Pembangunan Huntap Tahap I dan II dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan Manajemen Konstruksi PT Indah Karya.

“Kami berharap Huntap ini setelah kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur bisa segera dihuni oleh masyarakat yang tercatat sebagai penerima bantuan relokasi hunian,” harap Iwan.(*)

Foto: Sejumlah pekerja bangunan di depan deretan hunian tetap bagi masyarakat Cianjur terdampak gempa bumi. Huntap sebanyak 351 yang tahan gempa itu dibangun dengan teknologi RISHA (Dok. Kementerian PUPR)