Saatnya Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

:


Oleh DT Waluyo, Kamis, 3 Maret 2022 | 17:14 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 403


Jakarta, InfoPublik - Cuaca ekstrem masih meliputi Kota Serang dan sekitarnya, pada Kamis (3/3/2022). Cuaca ekstrem yang dimaksud meliputi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Peringatan dini itu dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Selain Serang, dikutip dari laman resmi BMKG (3/3/2022), sejumlah kabupaten/kota di 30 provinsi juga mengalami kondisi yang sama.

Khusus di wilayah Banten, selain Kota Serang, yang juga menghadapi cuaca ekstrem adalah Serang bagian tengah, Tangerang bagian tengah dan selatan, dan Lebak bagian utara.

Potensi cuaca ekstrem juga melanda tetangga Provinsi Banten, yakni di DKI Jakarta (Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Barat), dan Jawa Barat meliputi; Sukabumi, Bogor, Cianjur, Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, Karawang, Bekasi, dan Subang.

Melalui akun Instagram @infobmkg, BMKG pada Kamis (3/3/2022) juga menginformasikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku dua hari ke depan. Disebutkan, tinggi gelombang lebih dari 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Selat Sunda bagian Selatan, Selat Bali Bagian Selatan dan Selat Lombok Bagian Selatan.

Darurat Banjir Kota Serang

Sejak Senin malam (28/2/2022), Kota Serang dan sekitarnya dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya, banjir bandang pun melanda kota (2021) berpenduduk sebanyak 687.881 jiwa, dengan kepadatan 2.579 jiwa/kmitu.

Diinformasikan, sedikitnya lima warga meninggal. Lebih kurang 3.500 warga terpaksa mengungsi di sejumlah lokasi. Selain itu, 1.500 rumah terendam banjir.

Mensikapi banjir besar itu, Pemerintah Kota Serang telah menetapkan status tanggap darurat banjir selama lima hari ke depan per Selasa (1/3/2022).

Merespon situasi itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turun tangan. Berbagai upaya untuk penanganan tanggap darurat banjir di Kota Serang dilakukan.

sebagaimana disampaikan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten Kementerian PUPR Rozali Indra Saputra, pihaknya terus melakukan pemutakhiran data dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi dan BPBD Kota Serang.

"Terkait kebutuhan sarana dan prasarana dasar, Satgas tanggap darurat BPPW Banten saat ini telah mengirimkan bantuan berupa 2 (dua) unit Mobil Tangki Air bersih, 2 (dua) unit Hidran Umum, 1(satu) mobil toilet untuk dapur umum di Gedung Juang Alun-alun kota Serang, 2 (dua) unit Mobil Tangki Air Bersih dan 3(tiga) unit Hidran untuk posko pengungsi di BPBD Kota Serang, kecamatan Kasemen, dan 1 (satu) perahu karet yang disiagakan untuk evakuasi lanjutan," kata Rozali.

Kementerian PUPR akan menambah bantuan perlengkapan/peralatan tanggap darurat sesuai kebutuhan dengan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

Sementara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau Ciujung Cidurian Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR memastikan bahwa Bendungan Sindangheula di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, masih aman dan turut mereduksi 2/3 luapan air di hilir Sungai Cibanten hingga Kota Serang.

“Petugas telah kami tempatkan untuk terus memantau secara ketat kondisi bendungan dari waktu ke waktu. Saat ini bendungan dalam kondisi stabil dan aman serta mampu mereduksi 2/3 luapan air Cibanten ke arah hilir. Tidak betul informasi yang beredar bahwa Bendungan Sindangheula jebol,” kata Kepala BBWS Cidanau Ciujung Cidurian Ketut Jayada.

Ketut menyebutkan, kondisi muka air bendungan sempat penuh atau berada pada level tertinggi pada saat terjadi hujan deras sejak Senin (28/2/2022) malam, sehingga bendungan tidak dapat menampung debit air yang masuk. “Untuk antisipasi banjir susulan, maka bendungan akan dikurangi volume airnya sebesar 20-25% dari volume tampungan dan akan diisi penuh kembali pada bulan April 2022 sebagai tampungan air di musim kemarau,” ujarnya.

Bendungan multifungsi Sindangheula yang memiliki luas genangan sebesar 115 hektar ini memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Serang maupun Kota Serang untuk irigasi di Daerah Irigasi Cibanten seluas 1.280 hektar, pengendalian banjir daerah hilir Kabupaten Serang dan Kota Serang, juga sebagai tenaga pembangkit listrik 0,4 megawatt. (*)


Ilustrasi, para pekerja Kementerian PUPR menyalurkan bantuan air bersih bagi warga Kota Serang, Banten yang dilanda banjir pada awal Maret 2022 (Dok. Kementerian PUPR).