:
Oleh Endang Saputra, Senin, 12 Maret 2018 | 11:54 WIB - Redaktur: Admin - 1K
JPP, SORONG - Kota Sorong saat ini tidak hanya sebagai kota transit wisatawan tujuan Kabupaten Raja Ampat, tetapi juga sedang mengembangkan empat destinasi wisata menarik bagi para wisatawan baik domestik maupun manca negara.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Sorong Yacobus Sedik di Sorong, Jumat (9/3/2018) mengatakan, empat destinasi wisata Kota Sorong itu yakni wisata Pantai Tanjung Kasuari, pulau berbentuk seperti seokor buaya atau dikenal dengan sebutan Pulau Raam, Pulau Sejarah Doom dan Hutan Ekowisata kilometer 14 Kota Sorong.
"Kami saat ini sedang berupaya melakukan pendekatan dengan masyarakat Pulau Doom untuk melindungi bangunan peninggalan perang dunia kedua sebagai wisata sejarah. Selain itu, peningkatan sarana pendukung pada setiap destinasi," katanya.
Destinasi Pantai Tanjung Kasuari terletak di Kelurahan Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong berjarak sekitar tujuh kilometer dari pusat kota. Destinasi tersebut dapat ditempuh dengan jalur darat sekitar 20-30 menit.
Pantai Tanjung Kasuari merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang ramai dikunjungi warga masyarakat setempat karena suasana pantainya indah, berpasir putih dan sejuk.
Meskipun belum dikelola secara proesional, namun fasilitas itu dapat membuat masyarakat merasa nyaman saat menikmati suasana liburan yang penuh dengan kesederhanaan.
Destinasi Pulau Raam atau yang lebih dikenal dengan nama Pulau Buaya (Crocodile Island) adalah salah satu pulau yang terletak di depan Kota Sorong. Disebut Pulau Buaya karena bentuknya seperti seekor buaya raksasa yang mengapung di permukaan air.
Pulau Buaya berada di bagian barat Kota Sorong yang berbatasan dengan Kabupaten Raja Ampat dan di bawah wilayah Distrik Sorong Kepulauan dan untuk menjangkaunya cukup menggunakan perahu mesin sekitar 25 menit.
Pantai Pulau Raam belum banyak dikunjungi warga padahal pantai ini menyimpan banyak sekali pesona wisata yakni, pasir putih, wisata bawah laut, kuliner serta banyak bom dan senjata peninggalan sejarah perang dunia kedua yang sudah tidak aktif.
Destinasi taman wisata alam kilometer 14 Kota Sorong yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia pada 1981 sebagai Hutan Wisata.
Kawasan hutan tersebut terletak di pinggiran Kota Sorong tepatnya di poros Jalan Sorong-Klamono, Kelurahan Klablim, Distrik Klaurung kurang lebih 7 kilometer dari pusat kota.
Hutan ini setiap hari ramai sebab dijadikan sebagai alternatif wisata bagi masyarakat Kota Sorong yang ingin menikmati udara sejuk karena diselimuti oleh berbagai jenis pepohonan yang menjulang tinggi dan sudah berusia puluhan tahun.
Pengunjung juga dapat melihat berbagai jenis burung seperti, kakatua jambul Kuning, Nuri Merah Kepala Hitam, Julang Papua dan Kakatua Raja pada pagi dan sore hari.
Pulau Doom
Kota Sorong juga memiliki pulau sedang namanya Pulau Doom. Pulau tersebut dikenal sebagai pulau sejarah karena merupakan bekas pusat pemerintahan Negara Belanda di wilayah Timur Indonesia pada masa perang dunia II.
Pulau Doom bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit dengan menumpang perahu mesin dari daratan besar Kota Sorong. Tempat perahu dari dan ke pulau tersebut disebut Halte Doom, tetapi bukan tempat menunggu bus, melainkan sebuah dermaga kecil.
Yang menarik dari Pulau Doom pemandangan lautnya begitu indah dan terdapat rumah-rumah tua peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh sampai sekarang dan dilestarikan sebagai objek wisata sejarah.
Panorama paling indah di pulau itu bisa disaksikan dari puncak bukit tepatnya di Gereja Jemaat Bethel Doom. Di tepi bukit terdapat tebing dengan tinggi sekitar 30 meter.
Latar belakang pemandangan laut lepas dengan beberapa pulau seperti Raam, Soop, dan Dofior menjadikan sisi tebing sebagai lokasi favorit wisatawan berfoto.
Pulau Doom dapat dikatakan Pulau bebas polusi karena tidak banyak kendaraan bermotor. Kendaraan utama pulau tersebut adalah becak. Bagi wisatawan yang mengunjungi pulau Doom setiba di dermaga puluhan becak telah siap untuk mengantar keliling pulau bersejarah itu.(ant)