Lampaui Target, Realisasi Investasi Tahun 2019 Tembus 800 Triliun

:


Oleh Endang Saputra, Jumat, 31 Januari 2020 | 09:38 WIB - Redaktur: Admin - 402


JPP, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali menyampaikan data realisasi investasi untuk periode Triwulan IV (Oktober-Desember) tahun 2019 yang mencapai Rp 208,3 triliun, meningkat sebesar 12,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 330.539 orang sehingga secara total tahun 2019 menyerap 1.033.835 orang.

Selama Triwulan IV tahun 2019 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 103,0 triliun (naik 18,5%) dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 105,3 triliun (naik 6,4%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.

“Nilai realisasi investasi yang meningkat di Tahun 2019 memperteguh komitmenBKPM untuk mencapai 6 Indikator Kinerja Utama yang diamanatkan oleh Bapak Presiden, yakni eksekusi realisasi investasi besar yang dilakukan dengan perbaikan peringkat kemudahan berusaha, mendorong investasi besar untuk bermitra dengan pengusaha nasional, serta penyebaran investasi berkualitas dengan promosi investasi yang terfokus berdasarkan sektor dan negara, dan mendorong peningkatan realisasiinvestasi PMDN” jelas Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta (29/1/2020).

Selama periode Triwulan IV Tahun 2019 realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 104,5 triliun, naik 3,2% dari Triwulan IV Tahun 2018 (sebesar Rp 101,2 triliun). Sedangkan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 103,8 triliun atau meningkat 22,6% dari Triwulan IV Tahun 2018 (sebesar Rp 84,7 triliun). Lokasi proyek (PMDN & PMA) terbesar (lima besar): Jawa Barat (Rp 35,4 triliun, 17,0%); DKI Jakarta (Rp 28,3 triliun, 13,6%); Banten (Rp 15,0 triliun, 7,2%); Sulawesi Tengah (Rp 13,0 triliun, 6,2%); dan Jawa Tengah (Rp 12,3 triliun, 5,9%).

“Peningkatan realisasi investasi di luar Jawa yang signifikan merupakan hasil dari upaya Pemerintah yang tidak hanya berusaha mencari investasi baru, namun juga melakukan pengawalan dan penyelesaian permasalahan atas investasi yang sudah ada sebelumnya, termasuk yang berlokasi di luar Jawa” ujar Bahlil, Kepala BKPM.

Lima negara asal PMA terbesar Triwulan IV Tahun 2019, adalah: R. R. Tiongkok (US$ 1,4 miliar, 20,4%); Hong Kong, RRT (US$ 1,1 miliar, 16,3%); Singapura (US$ 1,1 miliar, 16,1%); Jepang (US$ 1,1 miliar, 15,3%); dan Belanda (US$ 0,5 miliar, 7,1%).

Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) periode Triwulan IV Tahun 2019 berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Listrik, Gas dan Air (Rp 30,0 triliun, 14,4%); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 27,9 triliun, 13,4%), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp 24,0 triliun, 11,5%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 23,7 triliun, 11,4%); dan Pertambangan (Rp 14,8 triliun, 7,1%).

Kumulatif realisasi investasi periode Januari-Desember tahun 2019 mencapai Rp 809,6 triliun (dari target realisasi investasi Tahun 2019 sebesar Rp 792,0 triliun, telah tercapai 102,2%), terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp 386,5 triliun (47,7%) dan realisasi PMA sebesar Rp 423,1 triliun (52,3%). Lokasi di Pulau Jawa sebesar Rp 434,6 triliun (53,7%) dan di luar Pulau Jawa sebesar Rp 375,0 triliun (46,3%).

Realisasi investasi (PMDN & PMA) selama periode Januari-Desember Tahun 2019 berdasarkan lokasi proyek (lima besar) adalah: Jawa Barat (Rp 137,5 triliun, 17,0%); Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Rp 123,9 triliun, 15,3%); Jawa Tengah (Rp 59,5 triliun, 7,3%); Jawa Timur (Rp 58,5 triliun, 7,2%) dan Banten (Rp 48,7 triliun, 6,0%).

Bahlil menekankan bahwa “BKPM akan terus fokus dalam mewujudkan percepatan realisasi investasi dan mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi investor, baik karena kendala perizinan, masalah pertanahan, maupun regulasi. Langkah nyata dilakukan melalui eksekusi proyek-proyek mangkrak sebagai salah satu strategi untuk mencapai target realisasi investasi yang semakin besar pada tahun 2020 yaitu Rp 886triliun”.

Lima besar negara asal PMA periode Januari-Desember 2019 adalah: Singapura (US$ 6,5 miliar, 23,1%); R.R.Tiongkok (US$ 4,7 miliar, 16,8%); Jepang (US$ 4,3 miliar, 15,3%); Hong Kong, RRT (US$ 2,9 miliar, 10,2%) dan Belanda (US$ 2,6 miliar, 9,2%).

Lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari-Desember 2019, antara lain: Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 139,0 triliun, 17,2%); Listrik, Gas dan Air (Rp 126,0 triliun, 15,6%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 71,1 triliun, 8,8%), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp 61,6 triliun, 7,6%); serta Pertambangan (Rp 59,5 triliun, 7,4%). (bkpm)