Kementerian PUPR Lelang Dini 11 Paket Tender Pembangunan Perumahan

:


Oleh DeeWaluyo, Jumat, 31 Januari 2020 | 17:20 WIB - Redaktur: Admin - 696


JPP, BANDUNG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan lelang dini terhadap 11 kontrak paket tender program pembangunan perumahan senilai Rp 157 Milyar. Sejumlah paket yang di lelang dini bidang perumahan yang dilelang adalah pembangunan rumah susun (Rusun) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), perguruan tinggi, pondok pesantren (Ponpes), Aparatur Sipil Negara (ASN) serta program bedah rumah atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Penandatanganan kontrak paket tender tersebut dilaksanakan secara langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Satuan Kerja Pengembangan Perumahan serta Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan dengan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (P2JK) Kementerian PUPR.

Kegiatan penandatanganan kontrak tender atau lelang dini TA 2020 tersebut dilakukan bersamaan dengan Peresmian Terowongan Nanjung di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono serta Menteri Kesehatan Terawang Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari P Batubara, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anun

Turut hadir dalam acara tersebut Plt.Dirjen Sumber Daya Air Widiarto, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi AH, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bob Arthur Lombogia, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. 

Presiden Joko Widodo dalam pengarahannya menyatakan, proses lelang dini Kementerian PUPR ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan proyek infrastruktur dan perumahan bagi masyarakat. Presiden berharap lelang dini dapat meningkatkan kualitas pembelanjaan anggaran khususnya dalam pembangunan infrastruktur karena pekerjaan dapat dimulai lebih awal. 

"Saya menghargai dan mengapresiasi lelang dini yang telah dilakukan Kementerian PUPR sehingga anggaran pembangunan dapat terserap secara maksimal. Saya berharap kualitas suatu bangunan dan infrastruktur dapat berjalan secara maksimal karena tidak kejar-kejaran oleh waktu bila pembangunan itu dilakukan di akhir tahun," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan 
pada Peresmian Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung dan Penandatanganan Kontrak Hasil Tender Dini TA 2020 di Bandung, Rabu (29/01/2020).

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa Kementerian PUPR telah melaksanakan proses lelang dini untuk sejumlah proyek pembangunan sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020 ini, setidaknya ada sekitar 100 proyek pembangunan infrastruktur yang di lelang dini pada akhir tahun 2019 lalu.

“Sesuai instruksi Bapak Presiden dalam hal pengelolaan APBN, kami berupaya untuk mempercepat kegiatan pembangunan infrastruktur dengan melaksanakan tender dini pada periode 6 November 2019 hingga 29 Januari 2020," kata Basuki.

Basuki menambahkan, kontrak paket pekerjaan tersebut berasal dari seluruh unit organisasi Kementerian PUPR yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dirinya juga berpesan kepada para kontraktor selaku penyedia jasa untuk dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu tim dengan Kementerian PUPR dengan menjalankan peran masing-masing sebaik-baiknya.

"Presiden sudah perintahkan untuk tahun 2020 dilakukan lelang dini. Tujuannya agar sejak Januari 2020 pekerjaan sudah bisa dimulai, tidak hanya di pertengahan atau akhir tahun anggaran. Kementerian PUPR mendapatkan alokasi anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp 120 triliun pada tahun 2020," ujarnya. 

Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan lelang dini paket kontraktual pekerjaan infrastruktur Tahun Anggaran (TA) 2020 sejak 6 November 2019. Hingga 29 Januari 2020 tercatat sebanyak 3.086 paket senilai Rp 36,2 triliun telah dilakukan tender dini dari total 7.426 paket kontraktual senilai Rp 93,5 triliun yang dilelang. 

Dari jumlah tersebut, 100 paket kontrak atau senilai Rp 4,8 triliun ditandatangani secara serentak oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan penyedia jasa.

Penandatangan secara simbolis 100 paket pekerjaan yang dilakukan seusai peresmian Terowongan Nanjung mencakup bidang infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) sebanyak 20 paket senilai Rp 2,1 triliun, bidang jalan dan jembatan sebanyak 47 paket senilai Rp 1,8 triliun, bidang ke-ciptakarya-an sebanyak 22 paket senilai Rp 679 miliar dan bidang perumahan sebanyak 11 paket senilai Rp 157 miliar.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menyatakan pihaknya berharap adanya lelang dini ini juga berharap PPK bisa segera melaksanakan hasil tender lelang dini ini dengan baik di lapangan. Hal itu dikarenaman masyarakat masih sangat membutuhkan hunian yang layak huni.

Berdasarkan data yang ada di Kementerian PUPR, dari 100 paket tender yang di lelang dini setidaknya ada 11 kontrak paket tender/ seleksi dini bidang perumahan Tahun Anggaran 2020 yang di tandatangani. Sejumlah proyek bidang pembangunan perumahan yang di lelang dini antara lain antara lain Pembangunan Rumah Susun Pondok Pesantrean Mujizatul Qur'an Al Hasanie Asy Syafiie di Aceh, Pembangunan Rumah Susun Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir di Riau, Pembangunan Rumah Susun Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di Sumatera Selatan, Pembangunan Rumah Susun Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat di Lampung, Paket Pembangunan Rumah Susun Provinsi Sumatera Utara 4 TA 2020, Pembangunan Rumah Susun Sewa Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Pemkab Tegal (RSUD Surodadi) di Jawa Tengah, Pembangunan Rusun Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta di DI Yogyakarta, Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Selain itu juga paket Pembangunan Rusun ASN Provinsi Kalimantan Utara, Pembangunan Rusun Universitas Tadulako di Sulawesi Tengah, Pembangunan Rusun Universitas Negeri Makassar di Sulawesi Selatan. (pupr)