Public Lecture: Germany and Indonesia in a Challenging World – Regional Anchors of Stability

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 14 Juli 2016 | 15:28 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 447


Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) bersama Kementerian Luar Negeri bekerja sama mengadakan acara Public Lecture berjudul "Germany and Indonesia in a Challenging World – Regional Anchors of Stability" di Ruang Nusantara Kemlu (13/07). Hadir sebagai keynote speaker, dubes veteran Jerman untuk Indonesia Georg Witschel yang sudah bertugas selama empat tahun di Indonesia.

Dibuka oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan, Dubes Salman Al-Farisi menyampaikan penghargaan tertinggi untuk Dubes Witschel atas kinerja yang luar biasa. Hal ini diamini oleh Dubes Dino Patti Djalal yang berperan sebagai moderator. Founder FPCI ini juga menjelaskan mengenai misi FPCI untuk mengentaskan  xenophobia dan menonjolkan nasionalisme unggul. "Komunitas ASEAN dan dunia bukan ancaman. The world is your oyster!"cetusnya.

Dubes Georg Witschel menyampaikan paparan yang komprehensif, dimulai dari sejarah foreign policy Jerman yang dibentuk oleh salah satu kejadian terbesar di sejarah dunia modern: Perang Dunia II. "Perang Dingin, Runtuhnya Tembok Berlin dan Unifikasi Eropa adalah hal – hal yang mendorong kebijakan luar negeri Jerman ke bentuk yang dikenal modern ini. Berbeda dengan Indonesia, kami tidak menganut prinsip bebas dan aktif."

Satu hal yang ditekankan Dubes Witschel adalah persamaan yang dimiliki Jerman dan Indonesia dalam hal menghormati hukum internasional. "Saya tidak perlu menjelaskan kepada kalian mengapa Indonesia tidak tergantikan dalam pembentukan foreign policy global. Jerman dan Indonesia sama – sama percaya bahwa kebijakan luar negeri dunia tidak boleh didikte oleh beberapa kekuatan besar. Karenanya, kita mempunyai hukum internasional."imbuhnya.

Anjelir Clarissa, Penulis Esai Terbaik diantara 3500+ Esai Lainnya

Di penghujung acara, FPCI juga mengumumkan pemenang program magang sebulan di Jerman, all expenses paid yang diadakan oleh FPCI. Anjelir Clarissa terpilih untuk mewakili Indonesia dalam International Internship Program di kantor Gerda Henkel Stiftung Dusseldorf Jerman sebagai research analyst.

Kemenangan tersebut telah dibuktikan oleh essay yang ditulis olehnya yang mengambil tema "The Role of Young Generation in Counter-Terrorism", dimana ia telah mengalahkan 3500 peserta lainnya. Para peserta merupakan mahasiswa aktif S1 dan S2 serta fresh graduate, dimana di sini menunjukan generasi muda yang memiliki pengetahuan dan kepedulian terhadap isu-isu dunia saat ini. (sumber: Dit. Infomed/BG/SC/Ed. VKH)