Presiden Apresiasi Kinerja Satgas 115

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 1 Juli 2016 | 17:06 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 156


Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja dan prestasi yang telah dicapai oleh Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115) dalam usahanya memberantas pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam arahannya kepada peserta Rapat Koordinasi Nasional Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 29 Juni 2016.

Selain mengapresiasi kinerja Satgas 115, Presiden juga menyatakan rasa bangganya terhadap kekompakan yang ditunjukkan oleh lembaga, instansi, dan aparat di lapangan yang bahu-membahu melakukan pemberantasan 'illegal fishing'.

"Saya ingin memberikan penghargaan, memberikan apresiasi yang tinggi, atas prestasi yang telah dicapai oleh Satgas 115, baik dalam menangkap kapal-kapal asing ilegal dan juga dalam menjaga sumber daya laut kita menuju visi maritim Indonesia. Saya melihat bahwa ada kekompakan di lapangan, ada kerja sama yang sangat baik di lapangan, ada kebersatuan antar aparat, antar lembaga, antar instansi di lapangan, dan menurut saya ini yang harus dijaga," puji Presiden.

Presiden Joko Widodo kemudian menyebut bahwa kekompakan yang terjalin antar aparat pemerintahan merupakan salah satu kunci sukses pemberantasan 'illegal fishing' di Indonesia. Dengan adanya kekompakan, kasus-kasus pencurian ikan yang sebelumnya tidak tertangani kini dapat dicegah.

"Berapa setiap hari kapal asing yang lalu lalang di perairan kita sebelum ini? Paling sedikit 7000 kapal. Kenapa sebelumnya ini tidak tertangani? Ya karena belum ada kekompakan di antara aparat-aparat kesatuan kita," terang Presiden.

Namun demikian, Presiden mengingatkan para aparatnya untuk tidak jumawa. Presiden berpesan agar kekompakan tersebut untuk terus dijaga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki ketegasan dalam memberantas pencurian ikan di perairan Indonesia.

"Jangan berhenti! Konsistensi ini penting sekali agar mereka melihat bahwa kita serius menangani ini. Memang bertahun-tahun kelemahan kita adalah ego sektoral, antar kementerian tidak bekerja sama, antar kesatuan tidak bekerja sama. Itu dilihat oleh mereka sehingga mereka berani masuk hingga ribuan banyaknya. Sekarang, silakan masuk kalau ingin mencoba Satgas 115," tegas Presiden Joko Widodo disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Lebih jauh, di samping mencegah kapal-kapal asing pencuri ikan masuk ke perairan Indonesia, Presiden juga menginstruksikan agar Satgas 115 melangkah jauh ke depan dengan memulai untuk mengembangkan industri perikanan Indonesia. Presiden meminta kesiapan infrastruktur yang dapat menunjang visi maritim Indonesia.

"Yang paling penting sekarang bagaimana menyiapkan industri perikanan kita, menyiapkan kemaritiman kita agar semuanya terjaga. Menyiapkan infrastrukturnya, menyiapkan budaya kemaritiman kita, menyiapkan sisi pertahanan agar sumber daya alam laut kita betul2 kita manfaatkan sebesar2nya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengingatkan kepada seluruh hadirin agar Satgas 115 dapat mensinergikan semua sumber daya negara dan tidak ingin lagi mendengar adanya oknum aparat dan pemerintah yang membantu pencurian ikan oleh kapal asing.

"Saya ingin agar satgas bisa menyatukan dan memberdayakan semua sumber daya negara untuk menyelamatkan sumber daya maritim Indonesia. Jangan berjalan sendiri-sendiri, perkuat kerja sama, perkuat sinergi antar lembaga, mulai dari pusat sampai ke daerah. Saya juga tidak ingin lagi mendengar ada aparat yang menjadi backing illegal fishing," tegas Presiden.

Menutup arahannya, Presiden meminta kepada kementerian terkait untuk segera beralih menuju industri perikanan yang modern dan menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk menunjang industri modern tersebut.

"Kita harus melangkah ke industri perikanan yang modern. Pengolahan, pengalengan, dan sebagainya sehingga memberikan nilai tambah yang besar bagi negara kita terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. Ketika kita ingin masuk ke industri perikanan, maka pastikan bahwa infrastruktur pendukungnya tersedia, mulai dari jalan, pelabuhan, listrik, dan lahan untuk industri pengolahan," tutup Presiden.