Pemerintah Tidak Akan Minta Maaf Pada PKI

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 29 Juni 2016 | 09:03 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 297


Jakarta - Adanya isu yang simpang siur tentang sikap pemerintah terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI), mendorong Presiden Joko Widodo untuk angkat bicara. Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak akan meminta maaf kepada PKI. "Tidak ada rencana dan pikiran sama sekali saya minta maaf pada PKI," ucap Presiden ketika memberikan sambutan pada acara buka puasa bersama Keluarga Besar TNI di Plaz‎a Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin 27 Juni 2016.‎

‎Presiden menegaskan bahwa dirinya seringkali menegaskan tentang sikap pemerintah ini, baik kepada ormas Islam Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dan juga tokoh-tokoh masyarakat. "Terutama saat Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya tahun lalu. Tapi ada yang goreng-goreng sehingga muncul isu. Jangan didengarkan. Tidak akan minta maaf pada PKI," ujar Presiden.‎

‎‎Saat ini, lanjut Presiden, hal yang paling penting adalah bagaimana melangkah ke depan, meski tidak dipungkiri ada masa kelam pada masa lalu. "Agar menyongsong masa depan lebih baik dan peristiwa tidak terjadi lagi, maka kita harus jadi bangsa yang siap berkompetisi," kata Presiden.

‎‎Hal lain yang disampaikan Presiden di hadapan ribuan Prajurit TNI yang menghadiri acara tersebut adalah tentang dipertahankannya satuan teritorial. "Saya tegaskan, bahwa saya berkeyakinan satuan teritorial itu tetap dan sangat penting dipertahankan keberadaannya sebagai deteksi dini ancaman pada negara kita, NKRI dan gangguan keamanan dalam negeri kita," ujar Presiden.

Diakui Presiden, ada kajian akademik sebagai masukan dan bahan pertimbangan. "Saya memilih mempertahankan satuan teritorial TNI," ucap Presiden.

‎Sebagaimana diketahui, selama ini TNI memiliki satuan teritorial dari pusat hingga ke daerah. Satuan-satuan itu seperti Kodam, Korem, Kodim dan Koramil. Kodam dan Korem berada di ibukota propinsi. Kodim berada di tiap ibu kota kabupaten dan kota. Adapun Koramil, ada di tiap kecamatan.‎

Gaji ke-13 dan THR‎ Sudah Ditransfer

‎‎Di awal sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa dirinya telah menanyakan tentang gaji ke-13 dan THR bagi PNS dan juga anggota TNI/POLRI. "Jawaban Menkeu, sudah ditransfer, ada yang sudah sampai, ada yang belum sampai. Maksimal Rabu sudah diterima. Insya Allah," ujar Presiden.‎

Presiden menjekaskan mengapa dirinya menanyakan hal tersebut kepada Menteri keuangan karenya meyakini akan ditanyakan oleh prajurit TNI. "Sudah ada THR, patut disyukuri," kata Presiden.‎

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa acara buka bersama diadakan di Plaza TNI untuk mendekatkan Presiden dengan prajurit. "Ada kebersamaan antara pemimpin dan yang dipimpin," ujar Panglima TNI. ‎

‎Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, para pimpinan lembaga tinggi negara, Menkopolhukam Luhut Pandjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.

Acara ini selain dihadiri oleh ribuan Prajurit TNI juga dihadiri seribu anak yatim.