Kunjungan Ke Natuna : Percepatan Pembangunan Ekonomi Wilayah Perbatasan, Beranda Terdepan Indonesia

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 23 Juni 2016 | 17:18 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 545


Presiden Joko Widodo pagi ini, Kamis, 23 Juni 2016, pukul 08.00 WIB bertolak dari Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Ranai, Natuna guna melaksanakan kunjungan kerja pertama kalinya ke Kabupaten Natuna.

Dalam kunjungan kerja ini, Presiden Joko Widodo akan memimpin rapat terbatas tentang pengembangan potensi ekonomi Kepulauan Natuna sebagai salah satu  beranda terdepan Indonesia dan kawasan strategis Nasional. Wilayah Kepulauan Natuna menjadi strategis karena merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Wilayah ini juga merupakan wilayah laut Indonesia yang menjadi jalur utama pelayaran laut dunia terutama bagi kapal-kapal yang hendak menuju Hongkong, Jepang, dan Korea.

Pengembangan Natuna menjadi sebuah keharusan dan juga prioritas utama bagi pemerintah Indonesia, bukan saja karena Presiden ingin perbatasan sebagai beranda terdepan Indonesia, tetapi juga Presiden ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sebagai daerah kepulauan, pembangunan di sektor kelauatan, perikanan dan pariwisata bahari di kabupaten Natuna diharapkan mampu memberikan manfaat  nyata bagi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia, khususnya di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.

Presiden mengadakan rapat terbatas di Kepulauan Natuna karena ingin melihat langsung kondisi di Kepulauan Natuna sehingga rencana pengembangan yang akan ditempuh akan menjadi lebih terarah, jelas dan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. 

Tercatat telah beberapa kali Presiden mengadakan rapat terbatas langsung di lapangan, di antaranya ketika memimpin rapat terbatas tentang pengelolaan kawasan Candi Borobudur di Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat 29 Januari 2016 dan rapat terbatas tentang pengembangan destinasi wisata Danau Toba,  di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa 1 Maret 2016.

Sebagai salah satu wilayah perbatasan, Presiden dalam beberapa kali kesempatan mengatakan bahwa setiap daerah perbatasan harus menjadi beranda terdepan Indonesia sehingga gedung pos perbatasan  harus dibangun yang besar dan bagus, serta adanya sebuah pasar yang besar dan bagus pula. 

Presiden juga  menginginkan adanya infrastruktur jalan yang lebar. “Kita ingin menunjukan  bahwa Indonesia ini negara besar, bangsa besar. Ini harus kita tunjukkan dengan fisik yang memang kita besar. Sebuah kebanggan nasionalisme kita. Kita harus menunjukan bahwa ini adalah jendela kita, halaman muka kita. Dan ketika orang masuk ke kita, mereka mengatakan, Oh, ini negara besar," ucap Presiden ketika berkunjung ke Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu 23 Maret 2016.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ke Kepulauan Natuna, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Jakarta, 23 Juni 2016
Tim Komunikasi Presiden

Ari Dwipayana