- Oleh Wandi
- Sabtu, 9 November 2024 | 10:59 WIB
: Atlet loncat indah pada PON XXI 2024 asal DKI Jakarta, Nur Mufiidah bersama sang Ibu Liana Baktiar yang setia menyaksikan pertandingan secara langsung/ foto: PB PON XXI
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 10 September 2024 | 17:45 WIB - Redaktur: Untung S - 238
Jakarta, InfoPublik – Atlet loncat indah asal DKI Jakarta, Nur Mufiidah Sudirman, merasa bersemangat saat bertanding di PON XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 karena kehadiran ibunya, Liana Baktiar, yang setia mendukungnya langsung di arena. Kehadiran orang tua di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ini menjadi sumber kekuatan tersendiri bagi para atlet, termasuk Mufiidah.
Liana Baktiar tidak bisa menyembunyikan rasa harunya ketika melihat putrinya, Nur Mufiidah Sudirman, meraih satu medali perak dan satu medali perunggu di Kolam Renang Selayang. Dalam siaran keterangan yang diterima pada Selasa (10/9/2024), Liana tampak berkaca-kaca menyaksikan prestasi putrinya.
"Alhamdulillah, hari ini anak saya Nur Mufiidah Sudirman meraih medali perak," ujar Liana dengan penuh haru pada Senin (9/9/2024), saat ditemui di Kolam Renang Selayang.
Liana mengungkapkan bahwa ia selalu mendampingi putrinya untuk memberikan semangat saat bertanding. "Masih ada dua kali pertandingan yang harus dijalani Mufiidah. Saya harus terus mensupport agar dia tetap fit dan bersemangat," katanya.
Demi memberikan dukungan penuh kepada putrinya, Liana dan suaminya, Baktiar, meninggalkan pekerjaan sementara untuk mendampingi anak-anak mereka selama pertandingan. "Suami saya baru tiba pagi ini karena kemarin harus mendampingi anak kami yang juga bertanding dalam cabang sepak bola. Abangnya atlet sepak bola," jelas Liana.
Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, Nur Mufiidah berlaga dalam beberapa nomor, termasuk beregu syncro menara dan papan 3 meter, serta nomor individu papan 1 meter dan 3 meter putri. "Anak saya masih terus bertanding hingga hari terakhir perlombaan akuatik ini," tambahnya.
Sebelum berlaga di PON XXI, Mufiidah sudah berkompetisi di berbagai event nasional dan internasional, termasuk menjadi juara di SEA Games yang diselenggarakan di Filipina dan India. "Kemenangan ini bukan sesuatu yang instan. Sejak kelas 2 SD, saya sudah melihat minatnya di olahraga air dan mulai melatihnya menjadi atlet," ungkap Liana.
Mufiidah, yang saat ini masih duduk di bangku SMA 7 Jakarta, terus mendapat motivasi dari orang tuanya. Liana selalu berusaha menjaga mood anaknya agar tetap baik, terutama menjelang perlombaan. "Agar dia tidak tegang, saya selalu bilang bahwa pertandingan itu seperti mengulang latihan. Juara bukan hanya soal posisi pertama, tapi tentang orang yang selalu berlatih dan memanfaatkan kesempatan," ujarnya.
Liana juga memiliki kebiasaan untuk meminta doa dari keluarga dan teman-temannya saat Mufiidah bertanding. "Sebagai muslim, kami percaya pada kekuatan doa. Semakin banyak yang mendoakan, semakin besar harapan doa itu dikabulkan," tutup Liana.