- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Senin, 30 Desember 2024 | 16:05 WIB
: Atlet Para Renang Papua Agnes M Yowei (Amiri Yandi/InfoPublik)
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:05 WIB - Redaktur: Untung S - 185
Solo, InfoPublik – Menjadi seorang atlet para renang bukanlah cita-cita awal Agnes M Yowei, peraih medali emas di PEPARNAS XVII Solo 2024 dan tiga emas di PEPARNAS XVI Papua 2022. Sejak kecil, Agnes bercita-cita membela negara dengan menjadi anggota TNI melalui Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Namun, impian ini berubah ketika remaja asal Jayapura, Papua, ini mengalami kecelakaan yang menyebabkan cacat di kaki kirinya.
“Dulu waktu kecil saya normal, tetapi ketika sudah besar dan sekolah, Tuhan memberikan ujian berupa kecacatan. Sejauh ini keluarga sangat mendukung saya menjadi atlet, karena dulu cita-cita saya adalah menjadi tentara, menjadi Kowad. Saya ingin membela negara,” ungkap Agnes usai Konferensi Pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2024).
Keluarga, terutama orang tua, memberikan dukungan penuh kepada Agnes yang kini berusia 19 tahun. Dukungan tersebut menjadi sumber semangat bagi Agnes untuk tetap mengabdi pada bangsa, meskipun melalui jalur olahraga.
Langkah Agnes untuk mewujudkan impiannya semakin terbuka setelah bergabung dengan National Paralympic Committee (NPC), organisasi yang menaungi olahraga penyandang disabilitas di tingkat nasional dan internasional.
“Ketika diajak masuk NPC, keluarga, terutama mama, bilang, ‘Agnes, kamu ingin membela negara, tapi sekarang tidak bisa jadi Kowad. Mungkin dengan menjadi atlet renang, kamu bisa membela negara,’” tutur Agnes.
Bangkit dari Keterpurukan dan Raih Prestasi
Dukungan keluarga yang tak henti-hentinya menjadi dorongan bagi Agnes untuk bangkit dari keterpurukannya dan menjadi salah satu atlet para renang elit nasional asal Papua. “Keluarga terus memberikan semangat, ‘Ayo Agnes, kamu kan mau membela negara? Ayo semangat latihan.’ Dari situ, semangat saya muncul,” lanjutnya.
Namun, keberhasilan Agnes meraih medali emas di ajang olahraga para renang tidak datang begitu saja. Ia sempat merasa terpuruk selama tujuh tahun sebelum akhirnya bisa bangkit dan kembali mengejar prestasi. Pertemuannya dengan sesama atlet penyandang disabilitas di Bandung, Jawa Barat, saat mengikuti pelatihan pada tahun 2016 menjadi titik balik bagi dirinya.
“Pada 2016, saya bertemu dengan teman-teman penyandang disabilitas di Bandung dan sejak itu saya bisa menerima diri sendiri. Saya juga melihat bahwa ada banyak orang lain yang memiliki kondisi lebih sulit daripada saya. Ini menjadi motivasi saya untuk bangkit dan meraih tiga medali emas di PEPARNAS XVI Papua,” ungkap Agnes.
Harapan Menuju ASEAN Para Games 2025
Agnes berharap cita-citanya membela negara dapat berlanjut dengan mengikuti pelatihan nasional (Pelatnas) untuk ASEAN Para Games di Thailand pada tahun 2025. Sebelumnya, ia sudah memiliki peluang untuk masuk Pelatnas ASEAN Para Games Solo 2022, tetapi kesempatan itu ditunda oleh NPC Papua agar Agnes fokus menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih lebih banyak medali emas di PEPARNAS 2024.
“Target saya untuk 2025 adalah bisa masuk Pelatnas dan berlaga di Thailand. Kalau bisa, saya ingin tetap mendapatkan emas di ASEAN Para Games 2025,” tutup Agnes M Yowei.
Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan dari keluarga serta komunitasnya, Agnes terus berjuang untuk mewujudkan cita-citanya membela negara, membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi langkah seseorang untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia.