- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 22 November 2024 | 21:05 WIB
: Atlet para-angkat berat Bali Ni Nengah Widiasih (tengah) menunjukkan medali emasnya bersama atlet para-angkat berat Kalimantan Timur Lina (kiri) yang meraih medali perak dan atlet para-angkat berat Jawa Barat Nurhaeni (kanan) peraih medali perunggu usai penyerahan medali para-angkat berat kelas 45 kilogram wanita PEPARNAS XVII Solo 2024 di Hotel Sunan Solo, Jawa Tengah, Senin (7/10/2024). Ni Nengah Widiasih berhasil merebut medali emas dengan angkatan seberat 95 kilogram sekaligus memecahkan rekor atas nama dirinya sendiri. ANTARA FOTO/Maulana Surya/tom.
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 8 Oktober 2024 | 15:53 WIB - Redaktur: Untung S - 208
Solo, InfoPublik – Sejak dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 6 Oktober 2024 malam, sejumlah rekor telah dipecahkan dalam Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024, yang berlangsung dari 6 hingga 13 Oktober 2024 di Solo, Jawa Tengah.
Dua atlet elite putri cabang para-angkat berat, yaitu Eneng Paridah dan Ni Nengah Widiasih, mencetak sejarah baru dengan memecahkan rekor di kelas masing-masing.
Eneng Paridah, yang mewakili Jawa Barat dan berkompetisi di kelas 41 kg, berhasil mengangkat beban seberat 77 kg, memecahkan rekornya sendiri yang sebelumnya tercatat 71 kg di PEPARNAS sebelumnya. "Alhamdulillah, sekarang saya berhasil mencapai 77 kg. Saya sudah berlatih semaksimal mungkin dan menjaga kesehatan untuk tampil optimal," ujarnya. Eneng berharap bisa terus mempertahankan prestasinya untuk Jawa Barat. "Pemecahan rekor ini adalah target pribadi saya," tambahnya.
Sementara itu, Ni Nengah Widiasih, peraih medali dari Bali, memecahkan rekor dengan angkatan seberat 95 kg di kelas 45 kg, melampaui rekornya yang sebelumnya tercatat 90 kg. Ni Nengah merasa bahagia atas pencapaiannya, terlebih karena kondisinya masih dalam pemulihan setelah cedera pasca Paralimpiade Paris 2024. "Saya banyak beristirahat dan hanya melakukan latihan ringan karena fokus pada pemulihan cedera," jelasnya.
Dalam cabang para-renang, atlet dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Rafi Syafar, juga mencetak rekor nasional di nomor 400 meter gaya bebas putra klasifikasi S14. Rafi mencatatkan waktu 4 menit 53,80 detik, mengalahkan rekor nasional sebelumnya yang dipegang oleh Fathur Rizky Moreno dengan waktu 5 menit 10,89 detik pada PEPARNAS sebelumnya.
Atlet berusia 18 tahun ini merasa bangga dengan pencapaiannya di PEPARNAS Solo, setelah sebelumnya hanya meraih medali perak di nomor yang sama pada PEPARNAS XVI di Papua. "Pertandingannya sangat seru. Kuncinya adalah terus semangat," ujar Rafi, yang saat ini duduk di kelas 1 SMA.
Pelatih tim para-renang DKI Jakarta, Bayu Ciputra Satrio, menambahkan bahwa Rafi masih akan berlaga di dua nomor lain pada PEPARNAS kali ini. "Target kami adalah satu medali emas untuk Rafi di PEPARNAS ini," pungkasnya.