Buzzer Sebabkan Kebisingan Ruang Digital selama Pemilu 2024

: Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pascapemilu 2024 (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 20 Maret 2024 | 05:01 WIB - Redaktur: Untung S - 284


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan kebisingan ruang digital selama pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sebagian besar disebabkan oleh aksi yang dilancarkan para pendengung atau buzzer para kontestan politik, walaupun situasinya lebih baik dibanding Pemilu 2019 lalu.

"Menurut data, suasana lebih baik dibanding Pemilu 2019. Hoaks yang sudah kita take down hampir 1.923 konten. Dan paling agak vital itu hampir 92 persen kebisingan ruang digital kita ternyata diisi para buzzer," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam Konferensi Pers terkait Rapat Koordinasi Pengamanan Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pascapemilu 2024 di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, pada Selasa (19/3/2024).

Menurut Budi Arie, sebaran isu hoaks di ruang digital mengalami penurunan signifikan dibandingkan Pemilu 2019.

Berdasarkan hasil identifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, terdapat 274 isu hoaks di ruang digital pada 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024.

Sedangkan pada kurun waktu yang hampir sama dalam Pemilu 2019, Tim AIS Kementerian Kominfo mengidentfikasi penyebaran 714 isu hoaks.

“Jumlah sebaran hoaks mencapai 3.235 konten, di mana 1.971 konten hoaks kita take down. Sisanya itu kita stempel hoaks, karena isunya nggak masuk akal," ungkapnya.

Menkominfo mengatakan, konten hoaks masih tersebar di hampir seluruh platform media digital seperti Meta (Facebook dan Instagram), X, Google, dan Tiktok.

Namun demikian, dia mengapresiasi upaya penyelenggara platform digital yang menerapkan kebijakan komunitas untuk menekan sebaran konten hoaks, termasuk yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

"Tiktok sendiri sudah lapor ke kami selama Pemilu ini sudah take down 10,8 juta konten. Secara mandiri tanpa kita minta, kebijakan komunitas mereka melakukan crawling dan take down. Google juga hampir dua juta lebih konten yang sudah di-take down secara mandiri. Termasuk Meta, Instagram dan Facebook," jelas Budi Arie Setiadi.

Oleh karena itu, Menkominfo mengajak masyarakat tetap menjaga ruang digital selama tahapan Pemilu 2024 agar situasi tetap berlangsung damai.

"Saya ingin menyampaikan di bulan baik dan sebentar lagi kita akan menghadapi Idul Fitri, mari kita sama-sama suarakan damai penuh makna,” kata Budi Arie menandaskan.

Turut hadir dalam acara itu, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Wahyu Widada, dan Deputi Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara Prabawa Ajie.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 22:20 WIB
Menkominfo Optimistis Industri Media Nasional Terus Berkembang
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 08:29 WIB
Indonesia - Inggris Jajaki Potensi Kolaborasi Bidang Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 08:28 WIB
VID 2045 Jadi Peta Jalan Percepat Transformasi Digital Nasional
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 18:15 WIB
Wamenkominfo: Kesenjangan Keterampilan Digital Global Masih Tinggi