- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 22 Mei 2025 | 16:12 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 17 April 2025 | 11:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 155
Jakarta, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, berharap Pertamina Hulu Rokan (PHR) dapat menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan produksi lifting migas untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan.
“Kami berharap ke depan PHR bisa bekerja sama dengan Pemprov Riau untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan, baik di tahun ini maupun seterusnya, termasuk dengan mendorong peningkatan produksi lifting migas,” ujar Gubernur Wahid saat melakukan kunjungan kerja ke kantor PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Jakarta pada Jumat (11/4/2025).
Gubernur juga mengingatkan bahwa setiap pemimpin akan dihadapkan pada tantangan di awal masa tugasnya sebagai proses menuju kemudahan di masa mendatang.
Sementara itu, Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, memaparkan kinerja perusahaan serta sejumlah isu strategis yang siap dikaji bersama Pemprov Riau. Gubernur Wahid juga meminta PHR untuk aktif mendukung program-program pembangunan strategis di Riau.
“Kami mohon agar PHR tidak hanya fokus pada skema kerja sama usaha, tetapi juga memberi peluang lebih besar bagi tenaga kerja lokal,” ujar Gubernur.
Ia juga menekankan pentingnya program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dapat melatih dan memberdayakan masyarakat, termasuk pembangunan Islamic Center.
“PHR harus mengambil peran dalam pembangunan salah satu gedungnya,” tambahnya.
Gubernur Wahid menyampaikan dukungannya terhadap rencana penggunaan metode unconventional dalam kegiatan pengeboran untuk meningkatkan lifting migas.
“Jika PHR berencana memakai metode unconventional, kami siap mendukung penuh, apapun kebutuhannya,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ruby menyatakan bahwa metode tersebut telah direncanakan dan akan diuji coba pada tahun 2026.
“Kami telah merencanakan eksplorasi tujuh sumur uji coba, dan ditargetkan berjalan penuh pada 2029. Namun, keberlanjutannya bergantung pada perubahan skema kontrak dari gross split menjadi cost recovery,” jelas Ruby.
Corporate Secretary PHR, Efryanti Refroida, menambahkan bahwa berbagai program CSR telah berjalan, termasuk sektor pendidikan dan ketenagakerjaan.
“Termasuk rencana Islamic Center akan kami masukkan dalam skema CSR. Kami juga membutuhkan 300 welder, silakan Pemprov Riau mengambil peran untuk memfasilitasi,” ujarnya.
Di akhir pertemuan, Vice President Finance PHR menyampaikan proyeksi pembagian Participating Interest (PI) sebesar 10 persen, yang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga jual minyak mentah (crude oil).
Menutup kunjungannya, Gubernur Wahid mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak PHR.
“Kami mengapresiasi penerimaan yang baik dalam kunjungan kerja ini. Semoga sinergi ini membawa manfaat besar bagi Riau dan PHR,” ujarnya.
(NS)