Senin, 28 April 2025 10:24:24

Festival Balon Udara Wonosobo: Pelestarian Tradisi dan Peningkatan Kesadaran Keamanan Penerbangan

:


Oleh MC KAB WONOSOBO, Selasa, 8 April 2025 | 10:11 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 431


Wonosobo, Infopublik – Festival Balon Udara Wonosobo, yang berlangsung dari Selasa hingga Minggu (1-6 April 2025) di 12 kecamatan, menjadi salah satu acara budaya paling dinanti di Kabupaten Wonosobo. Festival ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan tradisi balon udara yang sudah melekat kuat di masyarakat, tetapi juga untuk memastikan keselamatan penerbangan dengan cara penambatan balon udara.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam sambutannya di puncak festival yang digelar di Alun-alun Wonosobo pada Minggu (6/4/2025), menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk melestarikan tradisi balon udara tradisional. "Festival ini memberikan wadah bagi masyarakat untuk merayakan tradisi secara aman dan tertib, serta mencegah penerbangan balon udara liar yang membahayakan keselamatan penerbangan," kata Afif.

Afif juga menambahkan bahwa tahun ini, Pemkab Wonosobo mencanangkan target "zero balon liar" dengan memperluas penyelenggaraan festival hingga ke tingkat kecamatan. Festival ini tidak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat lokal. Berbagai stan kuliner khas Wonosobo dan pertunjukan seni tradisional turut memeriahkan acara ini.

Balon udara, yang menjadi bagian dari warisan budaya Wonosobo, memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya. Oleh karena itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan AirNav Indonesia dan Kementerian Perhubungan untuk memastikan bahwa acara ini sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan. Afif mengungkapkan, "Kami berkomitmen untuk menggelar event ini dengan mengutamakan keselamatan penerbangan."

Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Festival Balon Udara yang telah berhasil menekan jumlah kasus balon udara liar. "Tahun lalu ada 50 temuan balon udara liar, sementara tahun ini hanya 19 kasus. Ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan penerbangan," ujarnya.

Puncak festival kali ini diikuti oleh 40 komunitas balon udara, termasuk peserta dari negara Brazil dan Colombia. Hal ini menambah kemeriahan acara dan memperkenalkan budaya Wonosobo ke dunia internasional. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Agus Wibowo, berharap festival tahun depan akan lebih meriah lagi mengingat tingginya antusiasme masyarakat. "Tahun ini, peserta dari luar negeri turut memeriahkan acara ini, yang menunjukkan daya tarik Wonosobo sebagai destinasi budaya," ujarnya.

Festival Mudik Wonosobo, yang diadakan bertepatan dengan perayaan Lebaran, menjadi momen penting bagi perantau yang kembali ke kampung halaman untuk merayakan kebersamaan dengan keluarga. Selain balon udara, festival ini juga dirangkai dengan pentas kesenian tradisional, seperti kuda lumping dan tari lengger, serta bazar kuliner yang menggugah selera.

Untuk memastikan keselamatan, ada aturan ketat mengenai ukuran balon yang harus dipenuhi oleh peserta. Balon udara yang diterbangkan dalam festival ini memiliki ukuran maksimal lebar 4 meter dan tinggi 7 meter, serta harus diikat dengan minimal tiga utas tali sepanjang 30 meter. Dengan ketentuan ini, balon hanya terbang pada ketinggian kurang dari 150 meter dan tidak terbang secara bebas.

Festival Balon Udara Wonosobo 2025 tidak hanya melestarikan tradisi lokal, tetapi juga memastikan bahwa warisan budaya ini dapat terus dinikmati dengan aman oleh generasi mendatang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Jumat, 25 April 2025 | 22:58 WIB
Pemkab Wonosobo Dorong Budaya Digital yang Aman dan Bertanggung Jawab
  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Jumat, 25 April 2025 | 22:07 WIB
Pemkab Wonosobo Lantik 306 PPPK dan 61 CPNS Formasi 2024