- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 19 Maret 2025 | 15:24 WIB
: Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang secara simbolis melepas keberangkatan kendaraan Kendaraan Distribusi Pangan (Lumbung Pangan-EPIK Mobile) dalam rangkaian High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Senin (17/3/2025).
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 17 Maret 2025 | 16:01 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 92
Surabaya, InfoPublik – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya pengendalian inflasi, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui Penyerahan Aset Kendaraan Distribusi Pangan (Lumbung Pangan-EPIK Mobile) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penyerahan aset kendaraan tersebut berlangsung dalam rangkaian High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Senin (17/3/2025). Acara ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, jajaran BI Jawa Timur, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Aset kendaraan distribusi pangan yang diserahkan oleh BI Jatim ini diharapkan mampu memperkuat efektivitas distribusi pangan, terutama dalam memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok. Lumbung Pangan-EPIK Mobile akan berfungsi sebagai armada khusus yang dapat menyalurkan bahan pangan secara langsung ke pasar atau pedagang, sehingga mampu menekan gejolak harga akibat kelangkaan pasokan di beberapa wilayah.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang secara simbolis melepas keberangkatan kendaraan tersebut menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi berbasis 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).
Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea, mengatakan bahwa Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan harga pangan secara nasional. Oleh karena itu, kebijakan ini juga sejalan dengan upaya menjaga inflasi di level yang terkendali.
"Kami terus mendorong inovasi dan sinergi dengan pemerintah daerah agar pengendalian inflasi di Jawa Timur tetap dalam sasaran nasional. Distribusi yang efisien dan pasokan yang cukup adalah kunci utama dalam menjaga stabilitas harga," jelasnya.
Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Timur, Muhammad Noor Nugroho, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen BI dalam mendukung kebijakan pengendalian inflasi di daerah. Dengan menyalurkan pasokan pangan langsung ke titik-titik distribusi, diharapkan potensi kenaikan harga akibat kendala distribusi dapat ditekan.
"Kendaraan distribusi ini akan membantu mempercepat mobilisasi pasokan pangan, terutama di saat terjadi lonjakan permintaan. Ini juga merupakan bagian dari sinergi BI dan TPID dalam menciptakan stabilitas harga yang lebih baik bagi masyarakat," ungkapnya.
Sejalan dengan kebijakan ini, TPID Jawa Timur juga terus meningkatkan pemantauan harga dan distribusi bahan pokok, terutama menjelang HBKN. Penguatan kerja sama antar daerah (KAD) juga menjadi strategi utama dalam menjaga keseimbangan pasokan, sehingga harga tetap stabil di seluruh wilayah Jawa Timur.
Dengan adanya Lumbung Pangan-EPIK Mobile, diharapkan distribusi pangan semakin lancar dan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat. Sinergi antara BI Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini menjadi langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan serta mengurangi dampak inflasi, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)