Gubernur Sumbar: ABS-SBK Bukan Sekadar Slogan, tapi Identitas Minangkabau

Agam, InfoPublik – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi, menggelar Safari Ramadan di Masjid Taqwa Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar pada Minggu (9/3/2025).

Dalam kesempatan ini, ia menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) di kalangan generasi muda.

Menurut Mahyeldi, menjaga dan menghidupkan falsafah ABS-SBK bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, guru, tokoh adat, dan alim ulama.

"Ini adalah tugas kita bersama. Bagaimana anak-anak kita ke depan bisa tumbuh dengan karakter kuat, berpegang pada adat dan syarak. Karena ABS-SBK bukan hanya slogan, tapi identitas kita orang Minangkabau, yang sekarang sudah masuk dalam Undang-Undang Nomor 17 tentang Sumatra Barat," ujar Mahyeldi.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, sebagian warga menyampaikan kegelisahan mereka terhadap generasi muda yang mulai jauh dari nilai adat dan agama.

Menanggapi hal itu, Mahyeldi menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat dalam memperkuat pendidikan nilai-nilai ABS-SBK sejak dini, termasuk melalui program Pesantren Ramadan yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

"Kami butuh dukungan masyarakat, supaya program-program yang sudah ada bisa berjalan maksimal. Pesantren Ramadan, misalnya, harus kita jaga bersama supaya anak-anak kita tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga kuat secara moral dan akhlak," tambahnya.

Masyarakat yang hadir menyambut baik perhatian pemerintah terhadap penguatan keagamaan dan pendidikan generasi muda.

"Alhamdulillah, kami senang ada perhatian untuk masjid dan untuk anak-anak muda. Karena memang sekarang banyak tantangan, jadi perlu sama-sama dibimbing," ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Selain menyerahkan bantuan, Mahyeldi juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan kepedulian, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.

"Ramadan ini saat yang tepat untuk memperkuat persatuan dan kepedulian. Pemerintah akan terus hadir, tapi kekuatan utama ada di tengah masyarakat sendiri," tutupnya.

(adp/hm/Diskominfotik Sumbar)