- Oleh MC KAB PINRANG
- Jumat, 11 April 2025 | 13:05 WIB
:
Oleh MC KAB BULELENG, Senin, 10 Maret 2025 | 16:16 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 200
Buleleng, Infopublik – Pemerintah Kabupaten Buleleng terus memperkuat upaya dalam percepatan penurunan stunting dengan melibatkan berbagai pihak melalui sinergi dan kolaborasi. Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Gedung Wanita Laksmi Graha pada Senin (10/3/2025), Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, secara resmi meluncurkan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Bupati Sutjidra menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan atau Dinas P2KBP3A, melainkan memerlukan komitmen seluruh pemangku kepentingan. "Intervensi harus dilakukan secara terpadu, melibatkan berbagai aspek seperti kesehatan, keluarga, dan perilaku. Oleh karena itu, kita hadirkan seluruh stakeholder untuk menyamakan persepsi dan menyusun rencana kerja yang lebih cepat dan terukur," ujar Sutjidra.
Buleleng sendiri telah mencatatkan keberhasilan signifikan dalam menurunkan angka prevalensi stunting dari 22,05 persen pada tahun 2019 menjadi 6,2 persen pada 2023. Namun, Bupati Sutjidra menegaskan bahwa upaya untuk bebas dari stunting secara total harus terus dilakukan. Salah satu langkah strategis yang diperkenalkan adalah Program GENTING, yang mengajak seluruh pihak untuk menjadi orang tua asuh bagi balita stunting dan keluarga yang berisiko stunting.
"Melalui gerakan ini, kita ingin memastikan setiap balita mendapatkan akses nutrisi yang cukup, termasuk makanan bergizi, serta dukungan non-nutrisi seperti edukasi, sanitasi, air bersih, dan pemberdayaan keluarga," jelas Sutjidra.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sutjidra juga memberikan apresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa/kelurahan yang telah bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat. Ia menegaskan bahwa program percepatan penurunan stunting harus menjadi prioritas dalam perencanaan anggaran daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, S.IP, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakor ini bertujuan memperkuat komitmen lintas sektor, merumuskan rencana kerja yang lebih efektif, serta mengoptimalkan pemanfaatan data keluarga sebagai dasar kebijakan percepatan penurunan stunting.
"Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi balita stunting di Kabupaten Buleleng telah menurun menjadi 6,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,0 persen. Meskipun demikian, masih ada tantangan yang perlu kita hadapi, terutama dalam meningkatkan kehadiran balita di Posyandu," ujar Riang Pustaka.
Rakor ini juga menghadirkan berbagai diskusi strategis, termasuk pemaparan dari Wakil TPPS 1 Sekda Suyasa tentang sinergi percepatan penurunan stunting melalui Program GENTING, yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Buleleng.
Dengan meluncurkan Program GENTING, Kabupaten Buleleng menunjukkan komitmennya dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi generasi muda dan mengurangi angka stunting yang masih menjadi tantangan besar. (MC Kab.Buleleng/Mdy)