Senin, 14 April 2025 11:54:16

Lokakarya Kebangsaan Rabithah Melayu Banjar: Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

: Gubernur Kalsel Muhidin di Banjarmasin, Senin, (17/2/2025) menyebutkan bangsa Indonesia ditakdirkan dengan keragaman suku, etnis, bahasa, budaya, dan agama. Keragaman ini dapat menjadi kekuatan, namun juga bisa menjadi kelemahan dan ancaman bagi keutuhan bangsa Indonesia.


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 18 Februari 2025 | 04:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 165


Banjarmasin, InfoPublik - Rabithah Melayu Banjar menggelar Lokakarya Kebangsaan dengan tema "Gerakan Harmoni untuk Indonesia Maju". Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan serta menangkal ancaman intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme yang berpotensi mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Lokakarya ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso, beberapa tokoh masyarakat, akademisi, serta pemuka agama.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel menyebutkan bangsa Indonesia ditakdirkan dengan keragaman suku, etnis, bahasa, budaya, dan agama. Keragaman ini dapat menjadi kekuatan, namun juga bisa menjadi kelemahan dan ancaman bagi keutuhan bangsa Indonesia.

"Ketika keragaman itu diwujudkan dalam rasa saling mempercayai, saling menghargai, dan saling menghormati, maka bangsa kita akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Sebaliknya, kemajemukan dan keragaman ini bisa menjadi celah bagi pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa kita, karena isu-isu agama sering kali digunakan sebagai alat untuk memecah belah kita sesama anak bangsa," kata Gubernur Kalsel dalam acara yang berlangsung di Banjarmasin, Senin, (17/2/2025).

Adi menegaskan pentingnya kekompakan dalam memelihara kemajemukan bangsa dengan berbagai pendekatan, termasuk seminar mengenai dinamika isu-isu terkini yang berpotensi mengancam persatuan, dengan memanfaatkan kemajemukan yang ada.

"Di antara dinamika yang harus selalu kita waspadai adalah isu intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Isu-isu ini sering digulirkan oleh pihak-pihak yang ingin bangsa kita terpecah belah, bermusuhan, serta merusak persatuan dan kesatuan yang selama ini kita jaga dengan baik. Karena itu, seluruh anak bangsa harus selalu ditanamkan kesadaran untuk menghargai dan menghormati kemajemukan," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Rabithah Melayu Banjar, Syarbani Haira, menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

“Kita harus bersama-sama menjaga keberagaman dan memperkuat rasa kebangsaan. Intoleransi dan radikalisme harus kita lawan dengan memperkuat pendidikan, budaya, dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa,” ujar Syarbani.

Lokakarya tersebut menghadirkan narasumber dari UIN Antasari, Akademisi ULM, serta Polda Kalsel yang memaparkan berbagai perspektif mengenai bahaya ideologi ekstrem serta strategi pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Salah satu fokus utama adalah penguatan wawasan kebangsaan melalui pendidikan dan sosial budaya.

“Dengan adanya lokakarya ini, Rabithah Melayu Banjar berharap dapat meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga persatuan dan kebhinekaan sebagai modal utama dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berkeadaban,” tambahnya.(MC Kalsel/Rns/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
  • Rabu, 2 April 2025 | 03:19 WIB
Sahrujani dan Hero Setiawan Hadiri Open House Halal Bihalal Pemprov Kalsel
  • Oleh MC KAB KAYONG UTARA
  • Selasa, 1 April 2025 | 14:17 WIB
Takbir Idulfitri di Kayong Utara, Bupati Serukan Toleransi dan Disiplin
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Selasa, 1 April 2025 | 11:18 WIB
Wabup Sumenep: Idulfitri Bukan Sekadar Perayaan, tapi Penguat Persaudaraan