- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:32 WIB
: Sebanyak 39 naga yang akan mengikuti karnaval melakukan ritual ‘Naga Buka Mata’ | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 10 Februari 2025 | 20:48 WIB - Redaktur: Untung S - 158
Pontianak, InfoPublik – Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili di Kota Pontianak menghadirkan salah satu tradisi khas yang menjadi daya tarik utama, yaitu Karnaval Naga Bersinar.
Sebagai rangkaian pembuka, sebanyak 39 naga mengikuti ritual ‘Naga Buka Mata’ yang digelar di Kelenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro, pada Senin (10/2/2025) pagi.
Ketua Panitia Cap Go Meh 2576, Hendry Pangestu Lim, menjelaskan bahwa festival tahun ini dimulai dengan ritual Naga Buka Mata, yang merupakan tradisi untuk meminta restu dan izin kepada leluhur. Pada hari pertama, ritual ini melibatkan 10 ekor naga, yang kemudian dilanjutkan dengan 29 ekor naga lainnya.
“Total ada 39 ekor naga bersinar yang akan tampil dalam Karnaval Naga Bersinar pada 12 Februari malam,” jelas Hendry.
Karnaval Naga Bersinar akan dimulai dari persimpangan lampu merah Jalan Patimura dan menyusuri sepanjang Jalan Gajah Mada. Naga-naga ini akan melewati panggung utama yang terletak di depan Swalayan Ligo Mitra, dan berakhir di Jalan Budi Karya. Acara ini diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung dan wisatawan untuk datang ke Pontianak.
“Puncak Festival Cap Go Meh akan ditutup pada 13 Februari dengan ritual ‘Naga Tutup Mata’, yaitu pembakaran naga di Yayasan Bakti Suci Sungai Raya,” ujar Hendry.
Ritual Naga Tutup Mata, yang menjadi penutup festival, melambangkan akhir dari tradisi ini dan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta tamu-tamu penting yang hadir. “Ritual buka mata naga dilakukan untuk meminta izin restu kepada leluhur, sedangkan penutup mata menjadi simbol akhir dari tradisi ini,” lanjut Hendry.
Hendry Pangestu Lim juga menyampaikan harapan agar Festival Cap Go Meh dapat terus berlangsung dengan baik dan memberikan dampak positif bagi Pontianak. “Melalui tradisi ini, kita juga ingin menekankan pentingnya saling menghargai antar etnis dan agama. Dengan adanya naga buka mata di Cap Go Meh ini, semoga kedamaian, kelancaran, dan pembangunan Pontianak ke depan semakin baik,” tuturnya.
Pj Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak siap mendukung dan memfasilitasi segala kegiatan budaya di Kota Pontianak, termasuk perayaan Cap Go Meh. Menurut Edi, kegiatan ini tentunya akan mengundang banyak pengunjung dan wisatawan untuk datang ke Pontianak.
“Tentu ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Pontianak dengan banyaknya orang berbelanja maupun membeli jajanan dan kuliner yang ada di sini,” tutupnya.
Festival Cap Go Meh di Pontianak telah menjadi salah satu agenda budaya yang dinantikan setiap tahunnya. Tradisi ini tidak hanya melestarikan budaya Tionghoa, tetapi juga mempererat hubungan antar etnis di Kota Pontianak, menciptakan suasana yang penuh kebersamaan dan toleransi.
Melalui perayaan yang meriah ini, diharapkan Pontianak semakin dikenal sebagai kota yang menghargai keberagaman budaya dan membawa dampak positif bagi masyarakatnya. (prokopim/Jemi Ibrahim)