- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 1 Maret 2025 | 02:54 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Samsur, bersama Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Moh. Barzan, menghadiri acara peringatan Isra Mikraj yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Pakuniran Rabu (29/1/2025). - Foto: Kominfo Probolinggo
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 30 Januari 2025 | 20:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 807
Surabaya, InfoPublik – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Samsur, bersama Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Moh. Barzan, menghadiri acara peringatan Isra Mikraj yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Pakuniran pada Rabu (29/1/2025).
Selain menjadi momen refleksi spiritual, acara ini juga bertujuan untuk membina kepala madrasah dalam menerapkan prinsip manajemen yang berbasis integritas.
Dilansir dari laman jatim.kemenag.go.id, Samsur menekankan pentingnya manajemen madrasah yang mengedepankan integritas. Dalam arahannya, ia menyampaikan bahwa kepala madrasah perlu meneladani sifat wajib Rasulullah, khususnya ash-shidqu (siddiq), yaitu kejujuran. Kejujuran ini tidak hanya berlaku dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam pengelolaan madrasah, terutama terkait dengan pelaporan data siswa.
Ia mengingatkan setiap kepala madrasah harus melaporkan jumlah siswa secara riil dan akurat tanpa manipulasi data demi memperoleh tambahan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Menambah satu siswa yang tidak riil adalah bentuk kebohongan yang bertentangan dengan sifat siddiq Rasulullah,"imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya menyatakan pemalsuan data sama dengan tindakan korupsi karena dapat mempengaruhi perolehan dana BOS yang bersumber dari APBN. Pihaknya menegaskan bahwa madrasah harus berlandaskan pada prinsip kejujuran agar dapat berkembang dengan baik dan memperoleh keberkahan. Dengan manajemen yang transparan dan jujur, madrasah tidak hanya akan menjadi lembaga pendidikan yang unggul, tetapi juga dihormati masyarakat.
Sebagai lembaga pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, madrasah diharapkan dapat mengamalkan keteladanan Rasulullah dalam seluruh aspek pengelolaan. Samsur menyatakan madrasah yang sukses bukan hanya dilihat dari gedung yang megah atau jumlah siswa yang banyak, tetapi dari integritas dan kejujuran dalam pengelolaannya.
Dia menambahkan jika kita ingin madrasah maju, kita harus berani bersikap jujur dalam segala hal. Melalui pembinaan ini, Samsur berharap KKMI Kecamatan Pakuniran semakin menyadari pentingnya manajemen berbasis kejujuran. Isra Mikraj pun menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai integritas dalam pendidikan Islam.
Sebagai penutup, Samsur menegaskan bahwa Kementerian Agama berkomitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang berbasis integritas. Pihaknya akan terus memberikan pembinaan kepada madrasah agar praktik manajemen yang baik dapat diterapkan secara konsisten.
"Kami ingin madrasah di Kabupaten Probolinggo menjadi contoh lembaga pendidikan yang jujur, transparan, dan akuntabel. Dengan begitu, kita tidak hanya mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga yang bermoral dan berakhlak baik,"tambahnya. (Kominfo Probolinggo /byu/eyv)