- Oleh MC KAB KUBU RAYA
- Rabu, 25 Desember 2024 | 12:46 WIB
: Sekda Kubu Raya Yusran Anizam memberikan hadiah dan doorprize kepada kafilah Kubu Raya yang berhasil keluar sebagai juara terbaik pada ajang MTQ XXXII tingkat provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Landak 7-14 Desember lalu. (ird/mckuburaya(
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Rabu, 25 Desember 2024 | 12:45 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 165
Sungai Raya, InfoPublik – Kafilah asal Kubu Raya berhasil duduk diperingat tiga yang juara umum jatuh pada kabupaten Mempawah dan peringkat dua Kota Pontianak. Pada perlombaan MTQ XXXII tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Landak 7-14 Desember lalu.
“Kepada seluruh peserta terima kasih atas dedikasi, kerja keras, dan semangat yang telah ditunjukkan dalam mengikuti MTQ. Setiap usaha yang telah dilakukan baik dalam mempersiapkan diri maupun saat tampil adalah kebanggaan bagi kita semua. Ikhtiar itu menjadi inspirasi dan teladan bagi kami dan masyarakat Kabupaten Kubu Raya pada umumnya,” kata Sekda Kubu Raya,Yusran Anizam.
Yusran juga mengapresiasi para pelatih, ofisial, dan Pengurus LPTQ yang telah membimbing dan memastikan kelancaran setiap tahapan perjalanan kafilah.
“Terima kasih serta apresiasi juga kami sampaikan atas dedikasi dan komitmennya dalam melakukan pembinaan, pengorganisasian, dan koordinasi demi mencetak generasi qurani yang berprestasi. Kemudian terima kasih juga kepada seluruh masyarakat Kubu Raya yang telah memberikan dukungan moril dan doa untuk kafilah kita. Dukungan itu menjadi energi positif dan bukti bahwa kita adalah satu kesatuan yang saling mendukung,” tuturnya
Saat menghadiri syukuran yang dirangkaikan penyerahan bonus kepada Kafilah Kubu Raya, Senin (23/12/2024), di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya.
Yusran menilai MTQ bukan sekadar ajang mencari juara, melainkan sekaligus wadah syiar Islam.
“Sering saya sampaikan bahwa lebih penting daripada juara adalah bagaimana syiar Islam di mana kita membumikan nilai-nilai qurani di tengah masyarakat. Itu jauh lebih penting," ujarnya.
“Kita sering menyaksikan permasalahan yang ada di masyarakat. Ada permasalahan yang seolah mengabaikan nilai-nilai islami, nilai-nilai qurani, dan dikhawatirkan semakin lama terkesan dianggap permisif di masyarakat. Ini tidak boleh terjadi,”tambahnya. (ird/mckuburaya/prokopimkkr/eyv)