- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Selasa, 24 Desember 2024 | 22:01 WIB
: Kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait pengelolaan tanaman di kawasan hutan, pada petak 10D, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukapura. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 24 Desember 2024 | 19:24 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 104
Surabaya, InfoPublik - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait pengelolaan tanaman di kawasan hutan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong sinergi antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Acara berlangsung dalam suasana serius namun santai di petak 10D, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukapura.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Sukapura Suwondo, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Sukapura Suwito, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mekar Jaya Sukamto beserta pengurus, serta sejumlah penggarap lahan tumpang sari dari Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
Dalam sosialisasi ini, peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai jenis tanaman yang cocok untuk ditanam di area hutan, teknik budi daya ramah lingkungan, serta tata cara menjaga keseimbangan ekosistem. Materi yang disampaikan bertujuan untuk memastikan bahwa pengelolaan lahan oleh masyarakat tidak hanya meningkatkan hasil produksi, tetapi juga mendukung kelestarian hutan.
Administratur/KKPH Probolinggo, Aki Leander Lumme, melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Sukapura Suwondo, Selasa (24/12/2024) menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kelola sosial Perhutani. “Kami ingin memastikan bahwa pola tumpang sari yang dilakukan oleh para penggarap tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga tetap menjaga fungsi ekosistem hutan,” tuturnya.
Salah satu poin utama dalam kegiatan ini adalah pengenalan tanaman agroforestry, seperti kentang, kacang-kacangan, dan hortikultura lainnya, yang ramah terhadap ekosistem hutan. Selain itu, penggarap diajarkan metode pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk organik dan teknik rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah.
Ketua LMDH Mekar Jaya, Sukamto, menyambut baik program ini. Ia menyatakan bahwa materi yang diberikan sangat bermanfaat untuk mendukung keberhasilan panen tanpa mengganggu kelestarian lingkungan. “Dengan ilmu yang kami dapatkan, kami bisa lebih bijak dalam mengelola lahan tanpa merusak hutan,” ujarnya.
Perhutani Probolinggo berharap kegiatan edukasi dan sosialisasi ini mampu menciptakan sinergi antara pengelolaan hutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Program ini menjadi bukti nyata komitmen Perhutani dalam mengedepankan pendekatan kolaboratif untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (MC Prov Jatim /hjr-jal)