- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Selasa, 24 Desember 2024 | 22:01 WIB
: Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P Selasa (24/12/2024) mengatakan pertama melalui kegiatan ini sudah terbangun suatu jejaring dalam pengembangan suatu usaha, yakni antar UMKM hingga level pembeli. Kusnandaka berharap agar terus dipertahankan sebagai bentuk mekanisme komunikasi dan menjadi penguat di masa mendatang. - Foto: Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 24 Desember 2024 | 17:15 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 78
Surabaya, InfoPublik – Pekan Pembangunan UMKM yang digelar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disdagkop-UM) yang digelar selama lima hari mulai, 19 – 23 Desember 2024 di Stadion Letjend H. Soedirman, Bojonegoro, resmi ditutup dengan omzet keseluruhan Rp250 juta.
Kegiatan ini sebagai langkah memajukan UMKM, membangun jejaring dan menciptakan kolaborasi antar-stakeholder. Dikutip dari laman resmi Pemkab Bojonegoro Selasa (24/12/2024), Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P mengatakan pertama melalui kegiatan ini sudah terbangun suatu jejaring dalam pengembangan suatu usaha, yakni antar UMKM hingga level pembeli. Kusnandaka berharap agar terus dipertahankan sebagai bentuk mekanisme komunikasi dan menjadi penguat di masa mendatang.
"Hal kedua yang perlu dikuatkan ialah kolaborasi. Konsep kolaborasi ini sudah diterapkan, bagaimana saling mengisi di antara UMKM dalam mendorong keberhasilan bersama. Ketiga, di 2025 kegiatan harus disatukan dalam satu event dan momen yang mencangkup tingkat regional untuk dijadikan kesatuan dalam kegiatan tahunan. Karena kolaborasi dan sinergi bersama UMKM sangat diperlukan.
Sekretaris Disdagkop-UM Kabupaten Bojonegoro, Djoko Tri Cahyono menjelaskan UMKM ialah pendorong roda perekonomian paling tinggi karena langsung menyentuh masyarakat. Lebih lanjut, Djoko menjelaskan, ada sekitar 100 stand pada Pekan Pembangunan UMKM Bojonegoro. Hingga pukul 18.00 WIB hari penutupan, omzet keseluruhan mencapai Rp250 juta.
“Ini menunjukkan animo masyarakat dan memperlihatkan produk Bojonegoro bisa bersaing di tingkat regional hingga nasional," jelasnya.
Perwakilan Asosiasi/Paguyuban UMKM APMMIK, Sutikno berpesan agar terus melanjutkan event seperti ini. Karena para pelaku merasakan langsung manfaatnya dalam hal pemasaran. Pihaknya juga mengucapkan apresiasi kepada Pemkab Bojonegoro yang telah mendukung semua program dan mengatasi semua yang dihadapi UMKM. (MC Prov Jatim /hjr-yan/eyv)