Ketua PKK Aceh Prihatin, Angka Perceraian Tembus 5 Ribu Kasus

: Pj Ketua TP PKK Aceh, Hj. Safriati, saat membuka Seminar Pendidikan Keluarga. (Foto: istimewa)


Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 19 Desember 2024 | 06:01 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 129


Banda Aceh, InfoPublik - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Hj. Safriati, prihatin dengan meningkatnya kasus perceraian di Aceh. "Pada tahun 2022, tercatat 3.000 kasus perceraian, dan angka tersebut meningkat menjadi 5.000 kasus pada tahun 2023. Ini adalah fenomena yang harus kita cegah bersama," ujar Safriati saat membuka Seminar Pendidikan Keluarga di Gedung Serbaguna Setda Aceh pada Rabu (18/12/2024).

Untuk itu, Safriati menekankan pentingnya perhatian semua pihak terhadap isu-isu sosial yang mengancam generasi muda di Aceh. Karena itulah, semua komponen masyarakat untuk bergerak bersama dalam mencegah fenomena ini, mengingat tingkat pendidikan di Aceh yang masih rendah, dengan rata-rata anak hanya menyelesaikan pendidikan hingga SMP.

Istri Pj Gubernur Aceh Safrizal ini menekankan pentingnya perhatian semua pihak terhadap isu-isu sosial yang mengancam generasi muda di Aceh.

Safriati mengatakan, penerapan syariat Islam sangat penting dalam upaya melindungi keluarga dari pengaruh negatif. PKK Aceh, yang memiliki puluhan ribu kader, diharapkan dapat mendeteksi masalah ini secara dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan. "Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam mencegah bahaya yang ditimbulkan oleh judi, narkoba dan perilaku LGBT," ujarnya.

Ia juga turut berbagi pengalaman dari kunjungan ke Lapas Anak dan Lapas Wanita, di mana ia menemukan bahwa kasus narkoba dan perilaku menyimpang mendominasi. "Sekitar 80 persen penghuni Lapas Wanita terjerat kasus narkoba. Ini adalah masalah serius yang harus kita hadapi demi masa depan Aceh," ujarnya.

Hj. Safriati mengingatkan peserta seminar yaitu mereka dari organisasi keagamaan, wanita, pemuda dan para mahasiswa serta dai milenial sebagai duta bagi lingkungan mereka dan diharapkan dapat menyebarkan ilmu yang didapat selama seminar. "Membangun keluarga yang sehat dan berkelanjutan adalah modal untuk masa depan kita," tegasnya.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan keluarga dan peran aktif dalam mencegah masalah sosial yang mengancam generasi muda di Aceh.

Pemateri pada seminar yang digelar PKK Aceh itu adalah pihak dari BNN, Polda Aceh, serta Akademisi. Selain itu juga ada pemateri dari Jakarta. (MC ACEH/01)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV ACEH
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 11:32 WIB
Pj Ketua TP PKK Aceh: Pocut Baren adalah Contoh Perempuan Pejuang Gigih