: Penanaman padi dilakukan petani diceh pada musim tanam serentak. (Foto: Distanbun Aceh/mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 18 Desember 2024 | 14:11 WIB - Redaktur: Juli - 41
Banda Aceh, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat, sektor pertanian tetap menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian Aceh.
Menurut Statistisi Ahli Muda BPS Aceh, Hilda Aprina, kontribusi dari sektor tersebut mencapai 29,74 persen.
"Permasalahan sektor pertanian di Aceh sebenarnya bukan hanya soal investasi, tetapi juga terkait kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih kurang. Padahal, kalau investasi yang masuk didukung SDM dan infrastruktur yang memadai, banyak masalah dapat diatasi," ujar Hilda Aprina, dari keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).
Hilda menekankan pentingnya peran pemerintah dalam meningkatkan kapasitas petani melalui sejumlah pelatihan. Dia berharap pelatihan tersebut mampu meningkatkan produktivitas tanpa terlalu bergantung pada kondisi iklim yang sering kali mempengaruhi hasil panen.
Selain itu, ia juga menggarisbawahi perlunya integrasi antara sektor pertanian dengan sektor lainnya untuk menciptakan nilai tambah.
"Selama ini, hasil pertanian Aceh hanya dikirim ke daerah lain untuk diolah. Akibatnya, nilai tambah justru dinikmati daerah lain. Jika proses pengolahan dilakukan di Aceh, nilai tambah tersebut dapat dinikmati langsung oleh masyarakat Aceh," ungkap Hilda.
Hilda juga menyoroti tantangan di sektor perikanan. Meskipun Aceh memiliki hasil laut yang melimpah, para nelayan kerap kesulitan memasarkan hasil tangkapannya, terutama saat produksi meningkat.
"Ketika stok melimpah, pasar sering kali tidak mampu menyerapnya. Dengan adanya investasi untuk mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah, persoalan ini dapat diatasi," ujarnya.
Pada sektor lain, Hilda mencatat bahwa kontribusi sektor pertambangan mencapai 7,1 persen terhadap ekonomi Aceh pada triwulan III 2024. Namun, ia mengingatkan bahwa sumber daya alam di sektor ini bersifat terbatas dan terus berkurang.
"Kita bisa belajar dari negara seperti Arab Saudi. Mereka memanfaatkan pendapatan dari sektor tambang untuk membangun sektor lain. Aceh dapat melakukan hal serupa demi menciptakan ekonomi yang berkelanjutan," pungkas Hilda. (mc aceh/01)