- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:17 WIB
: BPBD Kota Probolinggo Gelar Rapat Koordinasi, Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Selasa, 17 Desember 2024 | 16:47 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 107
Kanigaran, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Hidrometeorologi guna memperkuat sistem mitigasi bencana alam, Senin (16/12/2024). Memimpin rakor, Penjabat (Pj) Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan menekankan pentingnya sinergi antarpihak dalam hal mitigasi bencana.
“Jadi mau tidak mau kita semua untuk bersinergi bersama, siapa berbuat apa, siapa bertanggung jawab apa untuk kesiapsiagaan kewaspadaan bencana. Rapat ini tentunya bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, jangan sampai nanti begitu ada laporan, saling tunjuk pekerjaan,” ujar Taufik di Puri Manggala Bhakti, kantor wali kota setempat.
Rapat membahas langkah-langkah konkret dalam upaya penanganan darurat bencana alam yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, kebakaran, dan kekeringan. Fokus utamanya adalah bagaimana meningkatkan sistem peringatan dini, sinergi antarlembaga, pendidikan, edukasi dan sosialisasi serta strategi adaptasi terhadap perubahan iklim.
Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arm Heri Budiasto menyatakan siap berkolaborasi dengan semua stakeholder dalam upaya meminimalisir dampak dari bencana yang mungkin terjadi. “Saya mengajak kepada seluruh stakeholder untuk bersama-sama bekerja dalam rangka mitigasi ini karena keselamatan masyarakat itu yang utama,” ujar Dandim Heri.
Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Sekda Ninik yang mengharapkan seluruh elemen bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan standar operasional prosedur penanggulangan bencana.
Sementara, Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo melaporkan setidaknya ada 182 kejadian di Kota Probolinggo pada periode Januari hingga November 2024. Dengan rincian 19 banjir, 47 pohon tumbang, 112 kebakaran, 3 evakuasi korban dan 1 rumah roboh. Adapun wilayah terdampak, yaitu Kecamatan Mayangan sebanyak 68 kejadian, Kecamatan Kanigaran 49 kejadian, Kecamatan Kademangan 37 kejadian, Kecamatan Kedopok 8 kejadian dan Kecamatan Wonoasih sebanyak 20 kejadian.
“Potensi bencana hidrometeorologi di Kota Probolinggo antara lain banjir, rob dan angin kencang. Menghadapi bencana hidrometeorologi harus dibuat rencana secara menyeluruh dan terpadu karena adanya potensi peningkatan curah hujan dan puncak musim hujan bulan Februari 2025,” tuturnya.
Lebih lanjut Sugito menjelaskan, potensi bencana hidrometeorologi itu mengakibatkan banjir kiriman dan banjir genangan, aliran Sungai Kedunggaleng, Sungai Legundi, Sungai Spaser, Kampung Dok Mayangan, Jalan Sunan Kalijogo, Jalan KH. Hasan Gang Damai Flamboyan, dan Jalan Soekarno Hatta Gang Gayam.
Sebagai langkah lanjut, Kalaksa Gito bersama dengan satuan kerja terkait akan mengadakan pelatihan kepada petugas, serta menyebarluaskan informasi penting mengenai prakiraan cuaca dan mitigasi bencana melalui berbagai saluran komunikasi. (dy/uby)