- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Senin, 16 Desember 2024 | 22:25 WIB
: Pj Wako Minta Dinas Terkait Pantau Lapangan | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 16 Desember 2024 | 21:10 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 55
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto meminta dinas terkait mencegah penyebaran virus flu babi afrika atau African Swine Fever. Langkah pemantauan, ia menegaskan, Pemerintah Kota Pontianak melakukan berbagai upaya, mulai dari pengawasan lalu lintas hewan masuk dan keluar, memperketat tindakan karantina hewan, dan pengujian ASF terhadap ternak babi.
Hal tersebut disampaikan Edi saat rapat koordinasi (rakor) inflasi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara virtual di Ruang Pontive Center, Senin (16//12/2024).
“Kita harus waspada, saya minta dinas terkait terus memantau di lapangan, baik ternak yang dipotong di Kota Pontianak maupun mengambil suplai daging dari luar, jangan sampai membahayakan masyarakat,” tuturnya. Tak kalah penting ditekankan Edi, adalah mensosialisasikan upaya pencegahan penyebaran virus flu babi.
Sementara terkait angka inflasi year-on-year (yoy) Kota Pontianak yang mencapai 1,61 persen, Edi menyebut, ketersediaan bawang masih jadi pembahasan utama secara nasional. Hampir 80 persen daerah seluruh Indonesia sedang mengalami kekurangan bawang. “Jadi mudah-mudahan tidak ada lonjakan inflasi di Kota Pontianak,” imbuh Edi.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak lanjut Edi juga akan meninjau langsung ke beberapa lokasi distributor untuk mendapatkan informasi terkini stok pangan di Kota Pontianak. “Yang kita cegah adalah lonjakan, kendati tetap terjadi fluktuasi harga bahan pokok. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemkot Pontianak telah menggelar operasi pasar murah di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Masyarakat tampak antusias dan merasa diringankan dengan agenda tersebut. Edi menambahkan, operasi pasar murah melibatkan berbagai pihak mulai dari PT Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa, Bank Kalbar, Bank Indonesia, Ritel Modern, BPR Khatulistiwa sampai kelompok tani.
Mendagri minta pemda waspadai potensi bencana
Pj Wali Kota Edi juga menjelaskan, Pemko Pontianak fokus pada antisipasi terjadinya bencana menjelang Nataru karena berbarengan dengan tingginya curah hujan. Ia menyampaikan pesan Mendagri terhadap potensi bencana berturut-turut. Memasuki Januari nanti, diperkirakan turun hujan dengan intensitas lebat di banyak wilayah di Indonesia.
“Kami akan siapkan langkah antisipasi seperti kelengkapan personel, alat, anggaran dalam menghadapi kedaruratan hidrometeorologi basah,” terangnya. (kominfo/Gema Mahardhika)